Detikers sering mendengar istilah 'Garis Wallace'? Garis ini tak kasat mata dan merupakan pembagi Indonesia menjadi dua wilayah.
Garis Wallace membentang di antara Sulawesi dan Kalimantan. Selama ini, Garis Wallace masih menuai teka-teki banyak ilmuwan.
Pasalnya, dua wilayah yang dipisahkan garis ini mempunyai perbedaan karakteristik flora dan fauna berbeda. Apa penyebabnya dan bagaimana sebenarnya Garis Wallace terbentuk?
Mengutip Live Science, beberapa dekade terakhir, para ilmuwan meyakini bahwa munculnya Garis Wallace disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik sekitar 35 juta tahun yang lalu. Saat itu, Australia diprediksi memisahkan diri dari Antartika dan menabrak Asia.
"Ketika Australia menjauh dari Antartika, hal itu membuka area laut dalam di sekitar Antartika yang sekarang menjadi tempat Arus Lingkar Kutub Antartika (ACC)," kata ahli biologi evolusi di Universitas Nasional Australia, Alex Skeels.
Setelah itu, lahirlah Kepulauan Melayu. Kepulauan ini memuat wilayah Asia Tenggara dan Benua Australia.
Adanya pergerakan tersebut menimbulkan perubahan iklim di bumi secara menyeluruh. Antartika sendiri kini punya peran penting dalam mengatur iklim bumi.
Iklim di Asia Tenggara cenderung lebih hangat dan basah dibandingkan Australia. Hal tersebut membuat spesies-spesies di Asia bisa menyebar ke Australia sedangkan spesies dari Australia tak bisa sebaliknya.
"Mereka berevolusi dalam iklim yang lebih dingin dan semakin kering dari waktu ke waktu dan, oleh karena itu, kurang berhasil dalam mendapatkan pijakan di pulau-pulau tropis dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang bermigrasi dari Asia," jelas Skeels.
Garis Wallace ini membuat dua wilayah yang terbagi memiliki persebaran spesies flora dan fauna yang berbeda. Garis ini ditemukan oleh penjelajah asal Inggris, Alfred Russel Wallace.
Sepanjang menyusuri kepulauan tersebut, Wallace menemukan adanya spesies yang berubah drastis setelah melalui garis tersebut. Kemudian, Wallace menandainya sebagai dua zona yang berbeda.
Di daerah Asia, banyak spesies secara eksklusif berasal dari Asia. Namun di daerah Australia, hewan-hewan merupakan campuran keturunan Asia dan Australia.
Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa saat dulu spesies Asia bergerak ke satu arah tetapi mencegah spesies Australia bergerak ke arah sebaliknya. Baru-baru ini, para ilmuwan mengamatinya lebih detail.
Lewat model komputer, peneliti mensimulasikan kemampuan penyebaran, preferensi ekologi, dan keterkaitan evolusi lebih dari 20.000 spesies. Didapati bahwa spesies Asia lebih cocok hidup di Kepulauan Melayu.
"Model ini dapat membantu kita memperkirakan spesies mana yang mungkin lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan baru, karena perubahan iklim bumi terus berdampak pada pola keanekaragaman hayati global," kata Skeels.