Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Seorang pedagang Pasar Palur yang ditemukan meninggal dunia di rumahnya hidup seorang diri.
Dari informasi yang diperoleh TribunSolo.com, korban selama ini hidup sebatang kara dan tidak memiliki anak.
Diberitakan TribunSolo.com, pedagang yang ditaksir berusia 54 tahun itu ditemukan sudah tak bernyawa di Perumahan Winong, Dusun Winong Baru, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Dia diketahui sudah meninggal dunia setelah rekan pedagang mengecek kondisi korban di rumahnya.
PS Kasubsi Penmas Polres Karanganyar, Bripka Rendra Roby Adkha Atmaja mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan kejadian tersebut terjadi pukul 15.30 WIB.
"Korban bernama Anik Sularni ditemukan meninggal dunia di rumahnya," kata Rendra, Selasa (30/7/2024).
Rendra menjelaskan, korban ditemukan meninggal dunia di rumahnya oleh rekan pedagang Pasar Palur Sri Wahyuni, (53), warga Dusun Winong, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Berawal dari Sri Wahyuni yang hendak ke rumah korban untuk menengok korban.
"Sesampainya di rumah korban saksi Sri Wahyuni membuka pintu dan mendapati korban meninggal dunia dalam keadaan tidur terlentang, wajah memerah, hidung mengeluarkan darah dan mulut mengeluarkan busa," kata Sri Wahyuni.
Menurutnya, setelah saksi Sri Wahyuni melihat kondisi korban, Sri Wahyuni merasa takut.
Dia lantas melaporkan ke Habib (50) dan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jaten.
Setelah itu, tim Puskesmas Jaten II dan Unit INAFIS Polres datang untuk memeriksa kondisi korban.
"Hasilnya, korban diperkirakan meninggal dunia sekira 2-3 hari, terdapat lebam pada tubuh korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ucap dia.
Ketua RT 06, RW 27, Dusun Winong Baru, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar Waryanto (60) mengatakan korban merupakan pedagang pakaian di Pasar Palur, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Dia menjelaskan, korban sudah tinggal di Perum Winong selama 10 tahun.
"Almarhumah, termasuk warga baru di sini, menjadi warga Winong baru 10 tahun, dan menjadi pedagang pasar selama 5 tahun," kata dia.
(*)