TikToker ini coba cicip martabak yang mendapat rating rendah di aplikasi ojek online (ojol). Ia tak heran mengapa martabak tersebut ratingnya buruk.
Fitur rating atau penilaian dalam aplikasi ojol sangat membantu kustomer untuk menentukan restoran saat memesan makanan. Tentu saja, rating yang tinggilah yang dipilih.
Namun, TikToker @clarissachristiyannn mencoba martabak dengan rating rendah dari aplikasi ojol. Dalam aplikasi tersebut, gerai martabak yang tidak dijelaskan namanya ini mendapat rating 2.4.
Di kolom ulasannya pun banyak pembeli yang kecewa dengan martabaknya. Mulai dari pengemasan, penyajian, hingga kualitas rasa yang sangat buruk.
![]() |
Saking kesalnya, pembeli tersebut sampai melontarkan kata-kata kasar. Salah satu ulasan berbunyi, "Menunggu makanan sampai 3 jam, pas datang martabaknya kayak abis lihat kuntilanak. Pucet banget, mana kulit doang, telurnya gak ada,".
"Itu martabak rasanya gak ada bedanya sama kardusnya. Mending bikin dadar sendiri dah," lanjutnya. Selain itu, banyak yang menilai bahwa adonan martabak manisnya bantet dan selalu gosong.
Karenanya, TikToker dengan 345 ribu followers ini mencoba membuktikan seburuk apa martabak tersebut. Dalam videonya (25/07/24) ia memesan varian Red Velvet Cokelat Keju.
Martabak manis tersebut dibanderol Rp 49.900. Betapa terkejutnya ketika pesanan martabaknya tiba di rumahnya. Dari pengemasannya saja sudah tidak rapi.
![]() |
"Pengemasannya gak rapi, kardusnya bonyok," tuturnya dalam video yang dikonfirmasi detikFood (28/07/24).
Setelah dibuka, ia pun juga mendapati martabak manis pesanannya gosong. Yang menjijikkan, ada potongan mie instan yang terjatuh ke dalam martabaknya.
Adonannya martabaknya pun bantet dan tidak bersarang seperti martabak pada umumnya. Rasa red velvet pun tak terasa di bagian manapun.
"Red velvet kirain adonannya, tapi ini adonannya pakai yang original biasa. Terus isiannya ini ada selai strawberry mungkin ini buat 'red velvet'nya kali ya," tutur Clarissa.
Selain itu, isian cokelat hanya ada pada pinggiran adonan martabak. Ia pun tak mendapati keju dalam martabak pesanannya.
Justru didominasi dengan selai strawberry, yang mana tidak ada dalam keterangan isian pada menu. "Rasanya full terigu, bikin enek dan di mulut lengket," tuturnya.
![]() |
Tak hanya martabak manisnya saja, tetapi pesanan martabak telurnya pun zonk. Martabak telurnya juga gosong dan alih-alih diisi dengan daun bawang, justru diisi dengan sawi putih.
Beruntung sawi putihnya terasa renyah tanda masih segar. Namun, ia menemukan kerak hitam yang berjatuhan yang diduga dari daun bawang gosong.
Martabak telurnya tak disajikan dengan kuah cuko dan acar, melainkan dengan saus dan mayonaise. Video tersebut langsung ramai ditanggapi netizen.
"Bukan martabak red velvet itu sih martabak red flag," tulis netizen.
"Sejak kapan martabak telur pakai sawi putih," tulis netizen lainnya.