Makanan yang kita konsumsi sehari-hari dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap libido atau gairah seks. Jika ada makanan yang bisa meningkatkan gairah, tentu ada pula makanan yang dapat membuat gairah seks menurun.
Karenanya, mengonsumsi makanan tersebut sebelum berhubungan seks tidak dianjurkan. Selain menurunkan gairah, makanan-makanan ini juga dapat memicu gejala tidak nyaman, seperti begah, gas, nyeri perut, dan lain-lain.
Lantas, apa saja makanan yang dapat menurunkan gairah seks tersebut? Dikutip dari Good Housekeeping dan Healthshots, berikut pembahasannya.
Mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi dapat menyebabkan terjadinya retensi cairan dan kembung. Selain itu, asupan garam yang berlebihan juga dapat memengaruhi sirkulasi darah. Jika sirkulasi darah ke alat vital terganggu, baik pria maupun wanita akan kesulitan mencapai orgasme saat bercinta.
Kacang kedelai memang menyehatkan, namun makanan ini sebaiknya dihindari sebelum bercinta. Pasalnya, kacang kedelai dan produk olahannya dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang kemudian membuat libido turun.
Jika ingin membuat sesi ranjang makin 'panas', sebaiknya hindari makanan pedas atau yang mengandung cabai. Makanan pedas dapat menyebabkan refluks, gangguan pencernaan, hingga merangsang keinginan untuk BAB. Tentunya detikers tidak mau tiba-tiba ke kamar mandi saat 'momen penting' bersama pasangan bukan?
Bagi orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa, sebaiknya hindari mengonsumsi keju sebelum bercinta. Sebab, keju mengandung laktosa tinggi yang dapat memicu rasa tidak nyaman di perut. Jauhi pula makanan yang menggunakan keju, seperti burger, pizza, dan pasta.
Mengonsumsi bawang sebelum bercinta memang tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, bawang dapat membuat mulut dan tubuh memiliki bau yang tidak mengenakkan. Hal ini tentu dapat menurunkan gairah seks pasangan.
Minuman bersoda adalah salah satu hal terburuk untuk dikonsumsi sebelum bercinta. Pasalnya, minuman ini bisa membuat perut kembung dan bergas, sehingga memicu seseorang lebih sering kentut dan sendawa.