SURYAMALANG.COM, MALANG - Perhimpunan Dokter Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia (Perki) Cabang Malang menggelar pertemuan ilmiah Malang Cardiovaskular Update (MCVUpdate).

Pembukaan kegiatan dilakukan Sabtu (27/7/2024) di Hotel Grand Mercure Mirama Malang. Acara ini dihadiri sekitar 500 tenaga kesehatan meliputi spesialis jantung, spesialis lainnya, dokter umum, perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, juga disosialisasikan aplikasi berbasis Android bernama Detak C untuk membantu pasien merawat, mengarahkan rutin konsumsi obat dan kontrol rutin ke dokter.

"Ini merupakan pelaksanaan MCVUpdate ke-23. Ini untuk menjawab tantangan masalah kardiovaskular di masyarakat yang sangat tinggi dan terus meningkat," jelas Prof dr M Saifur Rohman SpJp (K), Ketua Perki Malang kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (27/7/2024).

Karena itu organisasi profesi ini bersama PB Perki melakukan serangkaian kegiatan untuk melakukan penguatan pengetahuan di bidang skill. Setelah kegiatan dibuka, ada 15 simposium yang menghadirkan speaker asing.

"Kami di Malang selalu berusaha untuk mengadakan sesi internasional untuk bisa berbagi pengetahuan dan bertukar pikiran dengan ahli dari luar."

"Kami secara profesi, baik di Malang dan di Perki pusat, senantiasa melakukan diskusi-diskusi agar perkembangan di luar negeri tidak terlalu jauh atau hampir sama. Terutama di Malang," jelasnya.

Beberapa teknologi sudah diadopsi dan dilaksanakan sehari-hari terkait teknik dan alat terbaru yang harus disediakan rumah sakit.

"Kegiatan ini memang tahunan dan ada banyak kegiatan Perki Malang lainnya yang sedang kita sosialisasikan untuk meningkatkan kewaspadaan pasien di bidang kegawatan jantung."

"Tujuannya agar segera sampai ke RS dan diberikan pertolongan," tambahnya. Sebab kewaspadaan ini menjadi kendala pada diri kita.

Sedang Dr dr Dafsah Arifa Juzar SpJP(K), Ketua Pokja ACC Perki/mewakili PP Perki menambahkan bahwa dalam menangani pelayanan kardiovascular butuh kerjasama lintas profesi dan rumah sakit karena terkait fasilitas yang dipunyai. Baik premier, sekunder dan tersier.

"Kami sangat mendukung tema Perki Malang mengenai membangun jejaring dalam hal ini. Tema ini seiring dengan upaya kementrian kesehatan periode ini dalam upaya menurunkan angka mortalitas pasien, terutama mortalitas pasien yang terkena serangan jantung," ujar dia.

Aplikasi Detak C

Terkait aplikasi Detak C, di Malang Raya sudah diunduh oleh 2000 orang. "Aplikasi ini mempunyai beberapa fungsi yaitu fungsi melaporkan gejala ketika sakit. Menggunakan aplikasi ini bisa dibedakan kegawatan jantung apa bukan dan kemudian diarahkan ke RS terdekat. Jika mengarah ke serangan janting, maka diarahkan ke RS yang bisa pasang ring-nya. Kalau bukan, maka diarahkan ke RS yang tidak ada fasilitas pasang ring-nya," jelas Saifur.

Selain itu juga berfungsi untuk mengedukasi pasien. Kontennya seperti tentang hipertensi, bagaimana menanganinya, faktor risiko lainnya, bagaimana diet dan olahraganya serta lainnya.

"Kemudian pasien bisa mengatur waktu kapan dia harus minum obat, kapan harus ke dokter dan bisa melakukan perawatan mandiri di rumah dengan tensi. Itu akan menjadi database dia sebulan sebelum melakukan  kontrol ke dokter. Sehingga dokter terbantu," jelas dia.

Ia menyebut ini sebagai aplikasi one stop shopping karena lengkap. Mulai mengontrol risiko jantung koroner sampai dengan kewaspadaan pasien dan perawatan pasien untuk pemasangan ring dan pengendalian resiko.

AI dipakai di aplikasi ini untuk memasukkan data tentang nyeri, sifatnya, riwayatnya dll. Bahkan ada penggolongan apakah kena serangan jantung atau tidak. Menurut dia, aplikasi ini hanya mengarahkan pada kemungkinan-kemungkinannya.

Sehingga nanti pasien akan dikonfirmasi lagi oleh dokter di UGD melalui pemeriksaan tambahan. Selama ini, sebutnya, pasien yang terkena kadang hanya ke puskesmas baru ke RS. Sehingga durasi waktunya ke RS lebih lama.

Di aplikasi ini juga ada pilihannya. Ketika lapor ada gejala dan khawatir ada serangan  jantung, maka muncul RS-RS  yang bisa pasang ring bersama jaraknya. Ketika dipencet akan keluar petanya.

Ketua panitia kegiatan ini adalah dr Indra Prasetya SpJP(K) menjelaskan jika sejak kemarin sudah melakukan tujuh workshop antara lain meliputi kelainan pembuluh darah, kelainan irama jantung, rehabilitasi medik terkait pasien-pasien serangan jantung dan gagal jantung yang ingin kembali pada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Serta pencitraan jantung yang bisa memberikan diagnosis akan penyakit-penyakit jantung dan workshop pada perawat.

Perawat menjadi atensi karena dengan dokter menjadi satu tim. "Bahwa tanpa bantuan dan dedidasi, pengetahuan yang update dari perawat itu, kami juga tidak bisa melakukan optimal," kata Saifur.

Baca Lebih Lanjut
Satpol PP Kabupaten Malang Sosialisasi Gempur Rokok ilegal
Timesindonesia
Sosialisasi PAK dan Peningkatan Kedisiplinan Bagi Dosen UWG Malang
Timesindonesia
Pj Wali Kota Malang Sosialisasi Pilih Ayam Frozen Ketimbang Ayam Segar
Timesindonesia
Social Chic 2024 Kembali Digelar di Jakarta, Ini Jadwal Selengkapnya
Grace Kencana Pranata
Sehari, 600 Karyawan Alfamart Ikuti PORRSAT di Malang
Timesindonesia
Kejuaraan Baseball Garuda League U10 Kembali Digelar
Detik
Sosialisasi Operasi Patuh Jaya 2024, Polrestro Bekasi Libatkan Pocong
Sindonews
Tong Tong Night Market 2024 Hadirkan Permainan Jadul hingga Film Layar Tancap untuk Warga Malang
Timesindonesia
Jaktim sasar 78 sekolah untuk sosialisasi antikorupsi melalui SAPA
Antaranews
Siswa Jadi Duta Sahabat Anak Ada di SMPN 2 Malang
Yuli A