TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Dian (53) orangtua AD siswi baru di SMPN 1 Sindangbarang, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur mengaku kecewa terhadap pihak yang berusaha menutupi tindak kekerasan dan perundungan terhadap anaknya.
"Kami pihak keluarga korban merasa kecewa bila ada pihak yang menyatakan tidak ada perundungan di SMPN 1 Sinbangarang. Padahal Ini adalah jelas kasus perundungan disertai penganiayaan," ucapnya saat dihubungi melali sambungan telepon, Kamis (25/6/2024).
Menurutnya, aksi perundungan terhadap anaknya tersebut terjadi ketika acara penututupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
"Ketika itu anak saya di tonjok tubuhnya dibagian belakang hingga 5 kali hingga tersungkur. Tak hanya itu kepala anak saya pun diputar oleh terduga pelaku. Usai dipermalukan seperti itu ritsleting rok anak saya pun dibuka hingga dipeloroti hingga terbuka setengah," katanya.
Menurutnya, ketika anaknya tersebut tengah mendapatkan bullying. Perbuatan tak terpuji itu bahkan diketahui guru yang hadir dalam acara penutupan MPLS.
"Sungguh dzolim apabila ada oknum pihak yang mencoba menutup tutupi kasus penganiayaan dan perundungan ini. Karena sebelumnya ada oknum guru yang meyebarkan voice note ke grup alumni dan menyebutkan tidak ada aksi perundungan," ucapnya.
Selain itu, ia mengatakan, hingga sejauh ini pihak sekolah SMPN 1 Sindangbarang telah menjenguk anaknya yang masih menjalani perawatan di RSUD Cianjur.
"Pihak sekolah sudah mengakui adanya kelalalian dalam pelaksaan MPLS, dan telah melakukan permohonan maaf pada keluarga," ucapnya.
Sebelumnya. SMPN 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur menyebutkan tidak ada kejadian perundungan atau kekerasan terhadap AD (12) siswa baru dilingkunganya.
Hal tersebut diungkapkan Kabid SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Helmi Halimudin pada wartawan, Selasa (23/7/2024).
"Saya kemarin sudah mendatangi langsung ke SMPN 1 Sindangbarang. Ketika itu semuanya saya tanya, mulai dari panitia MPLS, kesiswaan, guru-guru dan kepala sekolah," ucap Helmi.
Hasilnya lanjut dia, beberapa pihak yang telah dimintai keterangan terkait adanya tindak perundungan seluruhnya tidak membenarkan adanya kejadian tersebut.(*)
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.