TRIBUNCIREBON.COM - BMKG melaporkan gempa bumi terjadi di Kuningan pada Kamis (25/7/2024) dini hari.
Pusat gempa ini terjadi di darat.
BMKG memasukkan gempa terkini di Kuningan ini sebagai gempa yang dirasakan warga.
Pusat gempa bumi ini terjadi di darat, tiga kilometer arah Kuningan.
Lindu terjadi di kedalaman enam kilometer.
Gempa di Kuningan pagi tadi bermagnitudo 3,6.
Menurut BMKG, getaran atau guncangan lindu dirasakan di Kuningan dengan skala II-III MMI.
Bukan sekali ini Kuningan dilanda gempa bumi.
Sebelumnya, gempa bumi juga pernah melanda Kuningan.
Apalagi Kuningan dilalui oleh Sesar Ciremai.
Memang belum dipastikan apakah gempa bumi pada hari ini, 25 Juli 2024, disebabkan aktivitas Sesar Ciremai.
Jejak Gempa Bumi di Kuningan
Selasa, 17 November 2020 menjelang tengah malam, sejumlah warga Kuningan, Jawa Barat, dikejutkan dengan guncangan gempa bumi.
Gempa ini terjadi pukul 23.21, berkekuatan 3,1.
BMKG mencatat gempa bumi Kuningan ini terjadi di kedalaman enam kilometer.
Ahli memperkirakan gempa tektonik ini karena aktivitas Sesar Ciremai.
Dan Sesar Ciremai merupakan salah satu sesar aktif di Jawa Barat
"Sesar Ciremai merupakan sesar aktif. Sesar ini memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono di Jakarta, Rabu (18/10/2021) di laman Antara.
Bukan sekali itu saja sesar Ciremai menggeliat.
Sebelumnya, pada 29 September 2019 di wilayah tersebut juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 yang mengguncang wilayah Kuningan.
Gempa ini terasa di Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis, dan Bojong.
Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 8 Februari 2018 dengan kekuatan 3,1 dan 25 Juni 2019 dengan kekuatan 2,6.
Daryono mengatakan, berdasarkan catatan sejarah, wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik pada 1947, 1955 dan 1973.
Terkait gempa pada Selasa (17/11/2020) malam, diduga kuat akibat aktivitas sesar Ciremai.
Analisis BMKG menunjukkan episenter terletak pada koordinat 6,9 LS dan 108,47 BT, tepatnya di darat pada jarak 8 kilometer arah barat laut Kabupaten Kuningan.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga kuat akibat aktivitas sesar Ciremai yang ada di sekitar Kuningan.
Jika diperhatikan lokasi episenter gempa akhir tahun lalu tersebut tampak lokasinya tepat berada di sebelah timur lereng Gunung Ciremai.
Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa gempa ini dirasakan di wilayah Kuningan, Cigugur, Cibulan, dan sekitarnya dengan Skala Intensitas II MMI dimana guncangan dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.