TRIBUNTRENDS.COM - Sekelompok pria lulusan S2 di China kerja jadi penjual sosis, tuai pro dan kontra.
Mencari pekerjaan merupakan kondisi yang hampir semua orang mengalaminya.
Terlebih di era modern saat ini, persaingan mendapatkan pekerjaan sangatlah berat.
Bahkan bagi mereka yang sudah memiliki ijazah perguruan tinggi sering mengeluh kesusahan mendapatkan pekerjaan.
Baru-baru ini viral di media sosial, sekumpulan pria lulusan S2 di China kerja jadi penjual sosis.
Mereka diketahui sama-sama berasal dari Universitas Sun Yat-sen jurusan filosofi.
Meski pekerjaannya tidak menghasilkan banyak uang, mereka menyebut bahwa gaji tinggi tidak menjamin kebahagiaan.
9 pria tersebut kompak membuat usaha sembari ingin bersosialisasi dan bertukar pikiran dengan para pelanggan.
"Silahkan membeli sosis enak dan bertukar pikiran dalam hal akademis filosofis dengan kami," tulis mereka di depan kedainya.
Adapun pencetus bisnis tersebut adalah Ziheng, dia merupakan mahasiswa lulusan PhD.
Dilansir TribunTrends dari Yangtse Evening Post, Ziheng mengaku jika aksinya dan beberapa temannya itu digunakan sebagai wadah berdiskusi.
"Kami semua terlibat dalam riset filosofis dan berharap sosis bisa digunakan sebagai medium untuk bertukar pikiran dengan pelanggan dan berteman baik dengan mereka," katanya.
Selama menyiapkan sosis, mereka sering kali menjawab pertanyaan pelanggan tentang isu sosial, teori, atau sekadar pengalaman pribadi.
Mereka mengaku merasa senang karena dapat bertemu dengan banyak orang.
"Bagi mahasiswa yang biasanya kuliah di kampus, berjualan sosis di pinggir jalan memungkinkan kami bertemu berbagai macam orang, menjadi cara unik untuk berhubungan dengan masyarakat," ujar Ziheng.
Pendapatan
Setiap malam mereka menghasilkan rata-rata Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.
Dengan gelar PhD, mereka tentu bisa memilih pekerjaan yang lebih prestis dan menghasilkan.
Tapi meski tidak mendulang banyak keuntungan, mereka bertekad untuk meneruskan jualan sosis karena membawa kebahagiaan.
"Gaji tinggi tidak selalu membawa kebahagiaan. Orang muda harus punya minat.
Bahkan hal-hal kecil bisa membawa kesenangan," kata mereka.
Aksi sekumpulan pria berjualan sosis itu dengan cepat viral di media sosial.
Namun sayangnya, ada saja yang mengkritik aksi sembilan pria berprestasi tersebut.
"Ini buang-buang sumber edukasi. Mereka seharusnya menggunakan waktu untuk kontribusi yang lebih berarti," kata salah satu warganet.
Meski begitu, ada juga warganet yang memuji sembilan mahasiswa tersebut.
"Mereka seharusnya dapat pujan karena mau berbagi dengan rendah hati," timpal warganet lain.
Pemuda Lulusan Sarjana Informatika Kini Jadi Penjual Sayur
Seperti diketahui, mencari pekerjaan merupakan kondisi yang hampir semua orang mengalaminya.
Bahkan bagi mereka yang sudah memiliki ijazah perguruan tinggi sering mengeluh kesusahan mendapatkan pekerjaan.
Seperti yang dialami oleh Muhamad Aqsa Hamdani.
Pria lulusan jurusan Informatika di Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta, tahun 2023 itu bahkan memilih jual sayur di kampung halamannya.
Pria asal Aceh itu berjualan sayur di pasar, sambil tetap menyebarkan surat lamaran kerja.
Kisah Aqsa viral usai diunggah di TikTok @ikehngehe.
Dia memperlihatkan aksinya saatnya berjualan sayur di pasar.
"When Linkedln and Jobstreet didn't work.
It's time to start my career at jualan sayur with my mamake dan bapake," tulisnya dalam keterangan video, dikutip TribunTrends, Kamis, (20/6/2024).
Rupanya, berjualan sayur sudah bukan menjadi hal yang baru bagi Aqsa.
Aqsa bercerita bagaimana dia semenjak kecil sudah bergelut dengan dunia persayuran di pasar tradisional, Kota Langsa, Aceh.
Bahkan dia mengaku sudah ikut berjualan dengan orangtuanya sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak.
Diketahui ibu Aqsa berjualan sayur di pasar sementara ayahnya buruh pikul di tempat yang sama.
Lapak sayur milik orangtua Aqsa itu menjual beragam sayuran, mulai dari cabai merah, mentimun, kacang panjang, dan sebagainya.
Bahkan dari berjualan sayur itu, orang tua Aqsa mampu membesarkan dan menyekolahkan kelima anak mereka hingga ke jenjang tinggi.
Aqsa bercerita saat masih sekolah dulu, dia berjualan sayur pagi-pagi sebelum pulang dan ganti seragam.
Bahkan ketika kuliah dan libur semester, dia pulang ke Langsa untuk membantu orangtuanya berjualan sayur dan cabai di pasar.
Lulus Kuliah Susah Cari Kerja
Aqsa mengaku sudah berusaha mencari kerja namun tak membuahkan hasil.
Dia akhirnya memutuskan untuk ikut membantu orangtuanya berjualan sayur di pasar Langsa, Aceh.
Aqsa iseng-iseng mengunggah video dirinya berjualan sayur di pasar dan ternyata viral.
Tampak dalam video yang beredar, Aqsa sedang melayani pembeli sayur di pasar.
Aqsa terlihat begitu terampil melayani pelanggan.
Bak orang yang sudah berpengalaman, Aqsa tampak tak grogi ketika menyebutkan harga untuk sayur yang dijualnya.
Momen Aqsa pulang kampung untuk jualan sayur di pasar ini pun viral.
Bahkan tak sedikit warganet ikut memberikan komentar.
Warganet memuji tindakan Aqsa yang tidak malu jualan di pasar sambil terus berusaha mendapatkan pekerjaan.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)