TRIBUN-BALI.COM – Berikut pembahasan jawaban bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka halaman 178-179.

Pada halaman ini para murid ditugaskan Menebak Arti Ungkapan dan Peribahasa.

Kemudian para murid ditugaskan untuk membuat Ungkapan dan Peribahasa versi sendiri.

Perlu diingatkan bawha kunci jawaban ini bersifat sebagai alternatif/refrensi untuk belajar soal-soal bahasa Indonesia.

Orang tua murid boleh menggunakan kunci jawaban ini untuk mengetes kemampuan anak kalian.

Diharap kunci jawaban ini menjadi media pembelajaran untuk para murid.

Berikut pembahasan jawaban bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka halaman 178-179.

Cover Depan Buku Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka Halaman 178-179, Ungkapan dan Peribahasa (PDF Buku Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka)

Menebak Arti Ungkapan dan Peribahasa

Kunci jawaban halaman 178

Ungkapan dan Makna

1. Ungkapan: ringan tangan

Makna: suka menolong

2. memutar otak

Makana: berpikir

Peribahasa dan Makna

1. Peribahasa: Pucuk dicinta ulam tiba

Makna: Mendapatkan yang lebih daripada yang diharapkan

2. Peribahasa: Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing

Makna: Senang dan susah dijalani bersama

3. Peribahasa: Tiada ada gading yang tak retak

Makna: Tak ada manusia yang sempurna

4. Peribahasa: Banyak makan asam garam  

Makna: Sudah banyak pengalaman

Apa ungkapan dan peribahasa favorit kalian?

Pilih 3 ungkapan dan 3 peribahasa dan buatlah kalimat dengan ungkapan dan peribahasa tersebut!

Kunci jawaban halaman 179

Ungkapan

1. Banting tulang

- Arti: Bekerja keras, melakukan pekerjaan yang sangat berat.

- Kalimat: "Ayah harus banting tulang setiap hari untuk memastikan kami bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang baik."

2. Gigit jari

- Arti: Kecewa atau menyesal karena gagal mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

- Kalimat: "Setelah tidak lolos seleksi, Rina hanya bisa gigit jari melihat teman-temannya merayakan kelulusan mereka."

3. Angkat tangan

- Arti: Menyerah atau tidak mampu lagi melakukan sesuatu.

- Kalimat: "Akhirnya, setelah berusaha sekuat tenaga memperbaiki komputer itu, aku terpaksa angkat tangan dan memanggil teknisi."

Peribahasa

4. Bagai air di daun talas

- Arti: Seseorang yang tidak memiliki pendirian tetap dan mudah berubah-ubah.

- Kalimat: "Pendiriannya selalu berubah-ubah bagai air di daun talas, sehingga sulit bagi kami untuk mempercayainya."

5. Bagai pinang dibelah dua

- Arti: Dua orang yang sangat mirip satu sama lain.

- Kalimat: "Kakak dan adik itu sangat mirip, bagai pinang dibelah dua, sehingga orang sering salah mengenali mereka."

6. Air tenang menghanyutkan

- Arti: Orang yang pendiam tetapi sebenarnya menyimpan potensi atau kemampuan yang besar.

- Kalimat: "Dia mungkin terlihat pendiam dan tidak mencolok, tetapi prestasinya di sekolah menunjukkan bahwa air tenang menghanyutkan."

(*)

Baca Lebih Lanjut
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka Halaman 8, Aku Anak Indonesia
I Made Wira Adnyana Prasetya
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka Halaman 11, Unsur Intrinsik Cerpen
I Made Wira Adnyana Prasetya
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 7 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi: Kupas Teori
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka Halaman 90-91, Mengenal Krisis Iklim
I Made Wira Adnyana Prasetya
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka 103-105, Fashion
I Made Wira Adnyana Prasetya
Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 Halaman 4 Kurikulum Merdeka
Hendri Gusmulyadi
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 Halaman 149 Kurikulum Merdeka, Sebab atau Akibat?
Rizka Desri Yusfita
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 3 Halaman 9 Kurikulum Merdeka, Apa Saja yang Kalian Lihat
Rizka Desri Yusfita
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 3 Halaman 58 Kurikulum Merdeka, Aku Pernah Gagal Ketika
Rizka Desri Yusfita
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 3 Halaman 60 Kurikulum Merdeka, Ide Pokok Bacaan Gagal Lagi
Rizka Desri Yusfita