TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Roti Aoka yang satu ini viral karena diduga mengandung bahan pengawet kosmetik, kini juga beredar di Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan Tribunpekanbaru.com di kawasan Panam, beberapa toko tampak menjual produk roti Aoka dengan berbagai jenis varian.
Seorang pedagang mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui informasi mengenai dugaan tersebut.
"Kita cuma dititipin sama suppliernya, kurang tau juga soal itu," ujar seorang pedagang yang enggan namanya disebut.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak akan mempermasalahkan jika roti itu ditarik dari peredaran apabila terbukti mengandung bahan berbahaya.
"Kalau memang bahaya, ya apa boleh buat, demi kesehatan bersama," ujarnya.
Pedagang lainnya menyebutkan, roti Aoka termasuk salah satu roti yang cukup laris penjualannya.
"Sebenarnya sih sayang ya, rotinya banyak digemari, bahkan saya juga suka. Nggak nyangka aja, bahkan saya belum terlalu yakin informasi tersebut," ujar salah seorang pedagang di Jalan Suka Karya.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari ini sedang heboh soal roti Aoka, yang berawal dari laporan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) provinsi Kalimantan Selatan ke BPOM Banjarmasin terkait dua merek roti, Aoka dan Okko, yang diduga mengandung zat berbahaya.
Dugaan ini didasari hasil sampel dan uji laboratorium dari China yang menunjukkan adanya pengawet kosmetik dalam roti itu.
Pengawet ini dikhawatirkan membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan berpotensi memicu penyakit kanker.
Kemudian, masa kadaluarsa roti Aoka dan Okko yang mencapai enam bulan, jauh lebih lama dibandingkan roti pada umumnya, yang maksimal satu minggu, semakin memperkuat dugaan tersebut.
Sementara itu, pihak produsen roti Aoka, PT IBF, juga telah mengklarifikasi hal tersebut baru-baru ini dengan memberikan tanggapan terkait isu ini.
Mereka menegaskan bahwa semua produk roti Aoka telah melewati pengujian oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan juga telah mendapatkan izin edar. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)
Kemudian, masa kadaluarsa roti Aoka dan Okko yang mencapai enam bulan, jauh lebih lama dibandingkan roti pada umumnya, yang maksimal satu minggu, semakin memperkuat dugaan tersebut.Sementara itu, pihak produsen roti Aoka, PT IBF, juga telah mengklarifikasi hal tersebut baru-baru ini dengan memberikan tanggapan terkait isu ini.
Mereka menegaskan bahwa semua produk roti Aoka telah melewati pengujian oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan juga telah mendapatkan izin edar. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)