TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tingginya angka kanker anak di Riau mengharuskan orangtua untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan anak dan memperhatikan pola hidup anak.
Dokter Spesialis Anak di RSUD Arifin Achmad, Dr dr Elmi Ridar SpA(K), mengungkapkan, selain faktor genetik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat untuk mengurangi risiko kanker pada anak.
"Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi adalah pola makan," kata dr Elmi kepada Tribun, Minggu (21/7/2024).
Dikatakannya, pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan cepat saji dan rendah serat, bisa meningkatkan risiko kanker pada anak.
"Penting bagi orang tua untuk memastikan anak-anak mereka mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, kaya akan sayur dan buah-buahan," ulasnya.
Selain pola makan, kebersihan juga memainkan peran penting dalam pencegahan kanker. "Kebersihan lingkungan dan diri sendiri adalah faktor kunci. Lingkungan yang kotor dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus yang bisa memicu penyakit, termasuk kanker. Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan rumah, sekolah, dan tempat bermain anak," imbuhnya.
Ia juga menyampaikan, faktor lingkungan lainnya seperti paparan radiasi dan bahan kimia berbahaya juga berkontribusi terhadap risiko kanker pada anak.
"Paparan radiasi dari alat elektronik kemudian juga bahan kimia dari produk rumah tangga bisa berbahaya jika terjadi secara terus-menerus," ujarnya.
Orang tua disarankan untuk membatasi penggunaan alat elektronik pada anak dan memilih produk yang aman bagi kesehatan.
Lain dari itu, faktor genetik dikatakannya juga menjadi salah satu faktor utama yang tidak bisa diabaikan. "Beberapa jenis kanker pada anak memang diwariskan secara genetik. Namun, meskipun faktor genetik tidak bisa diubah, faktor lingkungan dan gaya hidup bisa kita kontrol," ujarnya.
Walau penyebab kanker anak sangat beragam dan kompleks, upaya pencegahan bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti pola makan sehat dan menjaga kebersihan.
"Kami selalu mengingatkan para orang tua untuk memberikan perhatian lebih pada gaya hidup anak-anak mereka. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan," tuturnya.
( Tribunpekanbaru.com / Alexander)