Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Kertajati memprediksi suhu udara di Kabupaten Majalengka bakal lebih dingin hingga akhir bulan ini.
Prakirawan Cuaca BMKG Stamet Kertajati, Dyan Anggraeni, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan rata-rata setiap Juli suhu udara di Majalengka cenderung menurun.
Namun, menurut dia, memasuki Agustus suhu udara meningkat kembali, dan berlangsung hingga Oktober yang merupakan masa kedatangan musim kemarau.
"Saat ini, masa pancaroba dari musim hujan ke kemarau, sehingga suhu udara menjadi lebih dingin meski matahari juga terik," ujar Dyan Anggraeni saat ditemui di BMKG Stamet Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat (19/7/2024).
Ia mengatakan, kondisi tersebut dipicu posisi pergerakan semu matahari pada Agustus menuju ke arah ekuator hingga belahan bumi selatan.
Saat ini, pergerakan semu matahari posisinya masih berada di belahan bumi utara, dan tengah kembali ke arah belahan bumi selatan.
Pihaknya mengakui, kondisi semacam itu membuat wilayah Australia yang kini tengah memasuki musim dingin cenderung menerima panas lebih sedikit.
"Embusan angin dari Australia ke Indonesia lebih dingin dan kering, sehingga saat ini suhu udara menurun dibanding biasanya," kata Dyan Anggraeni.
Ia menyampaikan, kondisi tersebut memicu suhu udara di wilayah Kabupaten Majalengka terasa lebih dibanding biasanya dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, minimnya jumlah awan di masa pancaroba seperti sekarang membuat radiasi gelombang panjang yang dihempaskan ke angkasa tidak ada penahannya.
"Berdasarkan pemantauan BMKG Stamet Kertajati sepanjang Juli 2024 suhu udara terendah tercatat mencapai 19,2 derajat celcius," ujar Dyan Anggraeni.(*)
"Berdasarkan pemantauan BMKG Stamet Kertajati sepanjang Juli 2024 suhu udara terendah tercatat mencapai 19,2 derajat celcius," ujar Dyan Anggraeni.(*)