SajianSedap.com- Talas adalah satu jenis umbi-umbian yang banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia
Talas dapat diolah menjadi berbagai jenis menu makanan yang lezat.
Misalnya saja olahan sayur untuk makan berat, camilan seperti keripik, bolu, dan kue lainnya.
Meski demikian, kamu harus berhati-hati karena talas kerap menimbulkan rasa gatal.
Talas mentah dapat menyebabkan rasa gatal di mulut karena mengandung kalsium oksalat yang bentuknya seperti jarum halus bernama raphides.
Dari sinilah rasa menyengat di mulut bisa muncul setelah mengolahnya.
Jadi Anda perlu memerhatikan beberapa hal saat akan memersiapkan talas untuk aneka olahan makanan.
Jika dimasak dengan benar, talas akan tidak berasa gatal di mulut dan berasa lebih nikmat.
Berikut ini sejumlah tips masak dalam mengolah talas agar tidak gatal saat dikonsumsi.
Dijamin olahan talas Anda lebih lezat untuk dikonsumsi bersama keluarga.
Anda bisa menggunakan sarung tangan apapun, baik plastik maupun karet.
Baik itu talas utuh maupun talas yang sudah dipotong. Anda bisa meletakkanya di atas tampah dan menjemurnya selama kurang lebih 1-2 jam.
Pastikan semua bagian talas terendam sempurna di dalam air. Tunggu hingga 30 menit, kemudian angkat dan tiriskan.
Selain itu, merendam talas dalam air garam akan memberikan cita rasa gurih pada talas.
Rebus talas selama kurang lebih 15 menit. Pastikan seluruh bagian talas terendam air.
Gunakan api sedang saja saat merebusnya agar tidak overcook.
Kemudian angkat dan tiriskan. Talas pun siap diolah untuk aneka olahan yang nikmat.
Tubuh tidak mencerna atau menyerap serat dan pati resisten sehingga mereka tetap berada di usus.
Ketika serat dan pati resisten mencapai usus besar, mereka menjadi makanan bagi mikroba di usus dan mendorong pertumbuhan bakteri baik.
Penelitian terhadap manusia telah menemukan bahwa orang dengan gangguan inflamasi usus, seperti kolitis ulserativa, cenderung memiliki kadar asam lemak rantai pendek yang lebih rendah di usus mereka.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi serat dan pati resisten dapat meningkatkan kadar asam lemak rantai pendek dan membantu melindungi usus dadi penyakit radang usus dan kanker usus besar.