Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Nur Rahma Sagita
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Bagi sebagian orang, bekerja dengan mengharap gaji adalah jalan terbaik untuk bertahan hidup.
Namun tidak bagi Ayu, seorang pedagang manik-manik di pinggir jalan Kota Bengkulu.
Ayu adalah sedikit dari potret pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kota Bengkulu yang kini terus bertumbuh.
Hanya bermodalkan nekat dengan sedikit uang tabungan, Ayu berani bertaruh untuk merintis usahanya sendiri.
Saat ditemui TribunBengkulu.com, Ayu terlihat sumringah sambil merapikan jualannya di atas meja.
Ayu menjual berbagai macam manik-manik, hiasan dan gantungan kunci.
Dari semua jenis dagangan Ayu, gelang manik dan gantungan kunci menjadi yang paling banyak peminatnya untuk dibeli.
Ayu berjualan di Pantai Panjang Bengkulu tepatnya di belakang Hotel Grage, Kota Bengkulu.
Pada banner di mejanya, tertulis Airyu_ry yang menjadi identitas lapak Ayu.
Ayu buka mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.
Terlihat raut muka Ayu bahagia sambil tersenyum tipis karena dirinya sudah berhasil membuka usaha sendir, meski hanya bermodalkan nekat.
“Sudah bosan kerja sama orang jadi pengen usaha sendiri,” ujar Ayu saat diwawancarai Tribunbengkulu.com, Kamis (18/7/24).
Dengan bermodal awal dari hasil kerja bersama orang lain, Ayu gunakan tabungannya untuk dijadikan modal awal jualan.
Ayu lantas membeli meja, manik-manik, berbagai pernak-perik dan kursi.
“Semoga makin berkembang dan bisa menambah investasi saya kedepan," kata Ayu.
Ayu juga mengatakan, ia masih terus belajar untuk terus berinovasi agar usahanya makin maju.
Selain menjual gelang manik dan gantungan kunci, Ayu juga menyediakan cincin, kalung, peniti jilbab dan pernak-pernik lainnya.
Semuanya itu terbuat dari manik-manik.
“Alhamdulillah dengan usaha ini sekarang saya bisa meraup keuntungan bersih Rp 1 Juta per bulan,” ujarnya. (**)
Dengan bermodal awal dari hasil kerja bersama orang lain, Ayu gunakan tabungannya untuk dijadikan modal awal jualan.Ayu lantas membeli meja, manik-manik, berbagai pernak-perik dan kursi.
“Semoga makin berkembang dan bisa menambah investasi saya kedepan," kata Ayu.
Ayu juga mengatakan, ia masih terus belajar untuk terus berinovasi agar usahanya makin maju.
Selain menjual gelang manik dan gantungan kunci, Ayu juga menyediakan cincin, kalung, peniti jilbab dan pernak-pernik lainnya.
Semuanya itu terbuat dari manik-manik.
“Alhamdulillah dengan usaha ini sekarang saya bisa meraup keuntungan bersih Rp 1 Juta per bulan,” ujarnya. (**)