TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Farhat Abbas, pengacara Saka Tatal mengambil sikap tegas dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Farhat Abbas masih terus mempelajari dan mengumpulkan data lainnya agar kasus tewasnya Vina dan Eky tuntas dengan keadilan sesungguhnya.
Terbaru, Farhat Abbas kembali menyorot dugaan pemerkosaan yang dilakukan para terpidana terhadap Vina.
Diketahui, Vina pertama kali divisum saat malam kejadian di RSUD Gunung Jati, Cirebon.
Kala itu, dokter forensik hanya menemukan pendarahan dari kemaluan Vina.
Dalam dokumen hasil visum yang diteken dokter Andri Nur Rochman dan dokter Ihda Silvia itu tak ditemukan cairan sperma di bagian luar tubuh Vina.
Selain ikut dalam visum pertama, Andri Nur Rochman juga ikut mengautopsi jenazah Vina saat proses ekshumasi pada 6 September 2016, atau sekitar 10 hari setelah kematian Vina.
Saat itu, ia ditengarai sudah menerima informasi dugaan Vina diperkosa.
Saat visum setelah ekshumasi itulah Andri menemukan sperma di dalam kemaluan Vina.
Ia disebut membawa sampel sperma itu ke laboratorium RS Bhayangkara.
Tapi, tak ada pemeriksaan asam deoksiribonukleat atau DNA. Hingga kini, tak jelas sperma itu milik siapa.
Merasa janggal dengan hasil visum, Farhat Abbas berencana akan melaporkan dokter forensik.
"Kami segera melaporkan dokter forensik yang memeriksa dan menemukan sperma di kemaluan Vina," tulis Farhat Abbas di Instagramnya, Kamis (18/7/2024).
Farhat Abbas komentari Razman
Sementara itu, Farhat Abbas juga mengomentari Razman Arif Nasution yang melaporkan Hakim Eman Sulaeman ke Komisi Yudisial.
Farhat Abbas mengatakan bahwa jika ingin melaporkan hakim, bisa dilakukan dengan diam-diam, tak usah sampai seakan-akan mengancam.
"Eh, yang namanya pengacara itu harus tahu diri, ngukur diri, hakim itu adalah orang yang kita muliakan, kalau mau laporin ya laporin diam-diam aja. Iya kalau bener, kalau gak bener gimana?," kata Farhat Abbas dikutip dari Intens.
Farhat menjelaskan bahwa Razman memiliki pengalaman yang kurang bagus.
Bahkan Farhat menilai bahwa Razman tak punya sopan santun.
"Ini orang punya pengalaman gak bagus, dia dilarang masuk parkir aja ngamuk-ngamuk, teriak-teriak, orang gak ada sopannya," katanya.
"Menurut saya gak usah didengar lah, dia kalimatnya kasar. Kamu cuma bisa bertobat di neraka, di Indonesia udah gak bisa dimaafin," sambung Farhat.
Dia juga menjelaskan bahwa atas apa yang dilakukan Razman sejauh ini, semua orang sudah tahu termasuk hakim dan pengadilan.
Kata dia, sesama pengacara tidak boleh saling maki, namun Razman malah mau melaporkan seorang hakim.
"Sesama pengacara aja gak boleh saling sindir, saling maki, ini kamu ganggu Eman Sulaeman. Tahu diri aja, kamu siapa. Minta tolong ke tetangga kamu aja kamu gak akan ditolong kok. Terkenal satpam di tetangganya paling pelit, gak mau setor iuran RT, tahu diri aja lah," katanya.
Mulai sekarang, kata Farhat, nama Razman sudah jelek di mata masyarakat Indonesia,
"Kalian ini udah jelek di mata masyarakat indoensia, di mata hakim udah jelek, siapa sih yang pernah kamu bela bebas dan hebat ?, gak ada. Ini cuma ngomong banyak aja, aneh," pungkasnya.