TIMESINDONESIA, MAGELANG – Air dipercaya dapat membantu menjadi media penyembuhan. Terlebih air yang berasal dari mata air yang airnya masih murni. Di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, terdapat sebuah sendang, yang oleh warga sekitar disebut dengan Sendang Kamulyan

Sumber mata air Sendang Kamulyan ini berada di sebelah timur Candi Pawon di Dusun Brojonalan. Saat musim kemarau panjang, air yang ada di sendang inipun tetap mengalir, tidak pernah kering. Sedangkan letak Sendang Kamulyan ini berada di pinggir Sungai Progo. Untuk bisa sampai ke tempat ini, pengunjung harus memasuki area perkampungan Brojonalan.

Awalnya warga sekitar hanya memanfaatkan air yang ada di sendang ini hanya untuk keperluan sehari-hari.

Namun demikian tak sedikit warga yang juga mempercayai khasiat air yang ada di sendang ini. Sebut saja Mahfud, warga Pabelan, Mungkid, Kabupaten Magelang, dirinya mempercayai cerita yang ada tentang Sendang Kamulyan. Ia meyakini, dengan mandi dan berdoa di sendang ini, apa yang menjadi hajadnya akan segera terkabul.

Sendang-Kamulyan-2.jpgMahfud, Warga Pabelan, Mungkid, Kabupaten Magelang tengah berdoa di bawah pancuran Sendang Kamulyan. (FOTO: Hermanto/TIMES Indonesia)

“Saya dapat kabar dari teman tentang Sendang Kamulyan ini, lalu saya cari. Melihat Namanya Sendang Kamulyan, saya percaya dengan kasiat air yang ada di sini, tentunya setelah mandi dan berdoa di sendang ini, saya berharap bisa jadi muliya juga,” terang bapak dua anak ini, kepada TIMES Indonesia, pada Selasa (16/7/2024).

Tempat air dan lingkungan sendang ini telah direnovasi melalui proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur pada 2021 lalu. Kini airnya pun sudah ditampung di dalam sebuah bak penampungan dan disalurkan menjadi beberapa pancuran. Selain itu, tempat ganti dan tempat istirahat juga telah tersedia, meski masih ada satu pancuran yang masih terlihat asli, yang berada di sebelah mushola.

Selain renovasi pada Sendang Kamulyan, fasilitas lainnya seperti beberapa lampu taman dan pelataran kecilpun bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung. untuk mandi dan memanfaatkan fasilitas yang ada, para pengunjung juga tidak dikenakan tiket masuk. Hanya tersedia kotak amal yang sifatnya sukarela bahkan gratis.

Namun demikian, para pengunjung diharapkan tetap menjaga kebersihan dan kesopanan, karena warga sekitar juga meyakini bahwa ada ular hitam sebesar paha lelaki dewasa yang dipercaya sebagai penjaga sendang ini. (*)

Namun demikian, para pengunjung diharapkan tetap menjaga kebersihan dan kesopanan, karena warga sekitar juga meyakini bahwa ada ular hitam sebesar paha lelaki dewasa yang dipercaya sebagai penjaga sendang ini. (*)

Baca Lebih Lanjut
Kisah Mistis Sendang Tawun Ngawi, Bikin Enteng Jodoh, Habitat Bulus Jelmaan
Detik
Masuk 50 Besar ADWI 2024, Menparekraf Dorong Desa Wanurejo Jadi Destinasi Berkelas Dunia
Gaya Lufityanti
Candi Sadon, Wisata Sejarah Bernuansa Mistis di Magetan, Kerap Didatangi Wisatawan di Malam Hari
Deddy Humana
Grand Candi Semarang Buka Outlet Drive Thru, Layanan Pick Up Point Makanan Minuman Terjangkau
Putradi Pamungkas
Keseruan Lomba Kirab Gunungan di Festival Candi Sojiwan Klaten Jateng, 11 Gunungan Direbutkan Warga
Naufal Hanif Putra Aji
Embun beku kembali "selimuti" kompleks Candi Arjuna Dieng
Antaranews
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Ada Gua hingga Petirtaan
Detik
Melihat Peluang Siswa Luar Kota Solo Jateng di PPDB SMP Solo 2024, Adakah Sisa Kuota?
Ryantono Puji Santoso
China Ejek Penjaga Pantai AS, Kirim 4 Kapal Perang di Dekat Gugusan Pulau Alaska
Sindonews
Album Asia: Melihat kesibukan pagi di kampung nelayan di Jakarta
Antaranews