TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Di perayaan HUT RI 17 Agustus, lomba makan kerupuk hampir selalu dipertandingkan.

Ternyata, lomba makan kerupuk tak hanya sekadar perlombaan biasa.

Ada asal usul mengharukan di baliknya sehingga dijadikan perlombaan pada perayaan Kemerdekaan Indonesia.

Melansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), lomba makan kerupuk muncul pada tahun 1950-an.

Lomba itu untuk menghibur rakyat setelah masa peperangan berakhir.

Selain itu, lomba makan kerupuk menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia tentang kondisi sulit dan memprihatinkan pada masa perang.

Kala itu, kerupuk merupakan salah satu makanan pelengkap andalan bagi bangsa Indonesia, khususnya pada era 1930 hingga 1940.

Dengan adanya lomba ini, secara tidak disadari akan memupuk rasa bersyukur atas rezeki yang telah diberikan Tuhan.

"Dahulu pelaksanaan lomba makan kerupuk hanya dilakukan oleh warga menengah ke bawah, tetapi sekarang tradisi lomba tersebut sudah berkembang dan merambah ke semua golongan masyarakat," tulis Kemendikbud Ristek.

Sejarah Lomba Panjat Pinang

Melansir dari kompas.com, sejarah panjat pinang bermula dari zaman penjajahan Belanda di Indonesia sekitar tahun 1920 hingga 1930-an.

Namun dulu panjat pinang diadakan pada 31 Agustus untuk memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda.

Masa itu, orang-orang pribumi berlomba memperebutkan hadiah yang digantung pada ujung pohon pinang berupa makanan atau pakaian.

Sementara orang-orang Belanda menyaksikan dan menertawakan para pribumi yang kesusahan meraih hadiah yang menurut mereka berharga.

Ada versi lain yang menyebutkan bahwa sejarah panjat pinang masih lekat dengan tradisi China.

Dalam bahasa China, panjat pinang disebut dengan qiang gu.

Masa itu, orang-orang pribumi berlomba memperebutkan hadiah yang digantung pada ujung pohon pinang berupa makanan atau pakaian.

Sementara orang-orang Belanda menyaksikan dan menertawakan para pribumi yang kesusahan meraih hadiah yang menurut mereka berharga.

Ada versi lain yang menyebutkan bahwa sejarah panjat pinang masih lekat dengan tradisi China.

Dalam bahasa China, panjat pinang disebut dengan qiang gu.

Baca Lebih Lanjut
Yacob Fonataba Minta Pimpinan OPD Lakukan Persiapan Sambut HUT ke-79 RI
Libertus Manik Allo
Mustari, Warga Bandung Jual Bendera di Kota Kendari Sultra Jelang HUT Ke-79 RI, Bisa Request, Harga
Amelda Devi Indriyani
Sudah Tertutupi Rumput, Ini Kondisi Terbaru Lapangan Istana Negara IKN di Kaltim
Edi Nugroho
PUPR sebut sejumlah tower Gedung Kemenko di IKN dapat difungsionalkan
Antaranews
Memperingati HUT Kemerdekaan RI, Sambil Menikmati Hobi di Pulau Pari
Detik
Desain dan Warna Paspor Diubah, Ditjen Imigrasi: Tunggu 17 Agustus
Sindonews
Persiapan HUT Kemerdekaan ke-79 RI, Simak Tips Mencuci Bendera Merah Putih Agar Tidak Mudah Kusam
Muji Lestari
Jangan Asal Ikut Trend TikTok Makan Makanan Panas, Ternyata Ini Bahayanya, Bisa Picu Penyakit Serius
Khairunnisa
Ada Apa Saja di Pasar Kangen Yogyakarta?
Detik
Kadin sebut Hotel Nusantara di IKN siap digunakan untuk 17 Agustus
Antaranews