Setelah mencapai kematangan seksual dan mulai mengalami siklus birahi, kucing akan bisa hamil. Biasanya, kucing bisa hamil mulai usia 5-6 bulan.
Tapi, ada juga kasus anak kucing yang berusia 3 atau 4 bulan diketahui sudah mulai mengalami siklus birahi. Siklus birahi berulang setiap 2 minggu, jadi kucing bisa melahirkan beberapa anak per musim jika dibiarkan.
Mengetahui durasi kehamilan kucing, terutama bagi pemilik kucing sangat penting untuk memastikan anabul bisa mendapatkan perawatan yang tepat selama masa tersebut. Kucing hamil berapa bulan? Pelajari ulasannya di bawah ini.
Menurut Paws + Claws Veterinary Hospital, lama kehamilan kucing berlangsung 2 bulanan, jika dalam hitungan hari antara 63 dan 67 hari.
Masa kehamilan ini bisa dibagi menjadi sekitar tiga (trimester), yang masing-masing berdurasi 20 hari. Walaupun, terkadang dua trimester pertama mungkin sulit dibedakan di rumah.
Biasanya, kucing tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan hingga 2-3 minggu setelah melahirkan. Hal itu memberi pemilik hewan peliharaan waktu sekitar 1 bulan untuk merencanakan dan mempersiapkan hal yang dibutuhkan,
Tidak semua tanda-tanda hamil di bawah ini akan muncul, hal ini tergantung pada seberapa jauh usia kehamilan kucing. Berikut adalah tanda-tanda kucing hamil:
Jika kucing kamu menunjukkan tanda-tanda di atas dan belum disterilkan, maka ini adalah waktu untuk membawanya ke dokter hewan.
Dokter hewan aka memeriksa kucing guna memastikan kehamilan dan/atau memeriksa tanda-tanda apakah masalah kesehatan mendasar yang bisa jadi menyebabkan gejala-gejala tersebut.
Ada beberapa hal yang menjadi persyaratan khusus, dalam perawatan kesehatan umum kucing yang sedang hamil. Dilansir PetMD, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merawat kucing hamil:
Kucing hamil (induk) perlu dikasih makanan berkalori tinggi, guna mendukung pertumbuhan anak kucing yang sehat. Makanan yang baik untuk kucing hamil bisa makanan kering dan makanan basah.
Untuk memastikan nutrisi yang cukup, kamu bisa membeli produk makanan yang diberi label khusus untuk kucing hamil dan menyusui atau label khusus untuk anak kucing (pertumbuhan).
Berilah pola makan berkalori tinggi, setidaknya pada akhir bulan pertama kehamilan. Pola ini bisa diberi sampai saat anak kucing tidak lagi menyusu.
Sebaiknya, kucing harus divaksinasi sebelum hamil untuk mencegah cacat lahir, penyakit, dan risiko keguguran akibat penyakit menular (idealnya).
Kucing betina yang divaksinasi akan memberikan perlindungan terhadap penyakit pada anak-anaknya. Hal ini diberikan ASI melalui antibodi.
Jika kucing tidak divaksinasi dan menjadi hamil, sebaiknya tunda vaksinasi hingga setelah ia melahirkan.
Pasalnya, vaksin hidup tidak boleh diberikan ke hewan hamil, hal ini memiliki risiko besar terhadap perkembangan janin. Namun, vaksin mati seperti vaksin rabies, bisa diberikan jika dokter hewan merasa perlu.
Ketika mereka tidak enak badan, kucing akan mudah bersembunyi. Jadi penting untuk memantau induk kucing hamil untuk melihat tanda-tanda penyakit yang samar.
Jika kucing tidak mau makan, muntah, atau diare segeralah bawa dia ke dokter hewan. Keputihan, terutama darah merupakan hal yang normal pada tahap kehamilan.
Saat kucing memasuki trimester terakhir, berilah tempat khusus untuk melahirkan. Kucing biasanya lebih suka tempat yang tenang dan privat.
Kamu bisa sediakan kotak kardus yang dilapisi sarung bantal atau handuk.
Lokasinya harus bebas dari angin, karena anak kucing sangat sensitif terhadap fluktuasi suhu. Hal ini untuk mengurangi risiko mereka kedinginan.
Kebanyakan, lama proses melahirkan pada kucing adalah 6 jam. Kecuali jika terjadi persalinan yang terganggu, maka periode waktunya bisa lebih lama di antara anak kucing tanpa kontraksi mungkin normal.
Perlu diingat, kontraksi yang berkepanjangan dan intens tidaklah normal. Jika kucing mengalami kontraksi selama lebih dari 20 menit tanpa menghasilkan anak kucing, segeralah hubungi dokter hewan.