WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sarirasa Group kembali menunjukkan inovasinya dalam menjaga kekayaan kuliner Indonesia dan mengembangkannya sehingga dikenal hingga kancah global.
Menjelang perayaan ulang tahun yang ke-50 tahun yang akan diadakan pada bulan Juli, Sarirasa Group dengan bangga meluncurkan tambahan portfolio brand pangan, Pantura pada tanggal 10 Juli 2024 lalu.
Nama Pantura sendiri di ambil dari Jalur Pantai Utara, yang menghubungkan ujung timur dan barat Pulau Jawa. Jalur ini membentang lebih dari 1.300 kilometer dan melewati lima provinsi yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Nama ini juga terinspirasi dari kenangan menghangatkan dari keluarga yang makan bersama di warung pinggir jalan sepanjang Jalur Pantura saat ‘pulang kampung’ menjelang perayaan Lebaran.
Sayangnya tradisi ini mulai memudar, karena adanya jalan bebas hambatan Trans Jawa sehingga memudahkan pemudik melaju ke lokasi tujuan.
Karena itulah, Sarirasa Group mendirikan Pantura untuk membangkitkan nostalgia melalui hidangan utama tradisional yang ada di warung-warung sepanjang jalur bersejarah ini.
Head of Marketing Sarirasa Group, Lavinia Siswadi mengatakan, hadir dengan konsep kafetaria yang unik, di mana pelanggan dapat memilih hidangan mereka dari pilihan menu yang tersedia.
Menu Pantura menawarkan hidangan sederhana, otentik, dan tradisional yang mengingatkan pada rasa warung pinggir jalan di sepanjang Jalur Pantura.
“Setiap hidangan ditafsirkan ulang dengan sentuhan kontemporer untuk memikat semua indera dan kenangan kita,” tuturnya.
Menurutnya, menu andalannya adalah Soto Harum, yang disajikan dalam mangkuk kecil disertai dengan berbagai lauk pauk yang lezat. Pantura mengajak tamu untuk mengenang kenangan berharga melalui rasa, dan menjadi tempat yang sempurna bagi keluarga untuk menciptakan kenangan baru dengan makanan Indonesia yang menginspirasi, lezat, dan terjangkau, dalam suasana yang stylish namun intim.
Selain menghadirkan pengalaman makan yang menyenangkan, desain interior Pantura terinspirasi oleh rumah makan di sepanjang Jalur Pantura. Di salah satu dinding, terdapat gambar-gambar bajaj yang ditumpuk tinggi dengan bagasi, mengingatkan masyarakat pada perjalanan keluarga di masa sibuk di Pantura.
Tempat duduk di Pantura dilengkapi dengan perabotan kayu sederhana, menciptakan pesona sederhana yang khas dengan lampu gantung yang menambah suasana dan membangkitkan nostalgia akan masa lalu.
"Pantura sekali lagi merupakan langkah revolusioner yang dilakukan oleh Sarirasa Group untuk menghormati, melestarikan, dan mempromosikan kuliner dan tradisi Indonesia,” jelasnya.
Selain fokus pada membuat makanan yang lezat dan menjaga variasi menu, Pantura juga berkomitmen untuk hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas terbaik untuk setiap resep dan lebih fokus pada penyajian makanan dan inovasi kreatif sambil tetap mempertahankan fokusnya pada autentisitas rasa.
Lavinia mengatakan, Pantura adalah inisiatif revolusioner dari Sarirasa Group, yang merupakan penghormatan terhadap tradisi kuliner Jalur Pantura di Pulau Jawa.
Dengan konsep makanan ala kafetaria yang unik, Pantura menawarkan hidangan autentik dan tradisional yang diinterpretasikan secara kontemporer. Dengan berkomitmen menggunakan bahan berkualitas terbaik, Pantura tidak hanya sekadar tempat makan, tetapi juga perjalanan melalui kenangan masa lalu.
“Tempat bagi keluarga untuk menciptakan kenangan baru sambil menikmati hidangan Indonesia yang menginspirasi dan lezat dengan harga terjangkau dalam suasana yang bergaya namun intim,” ungkapnya.