Beberapa pasangan suami istri yang tengah berhubungan intim mungkin mengeluarkan suara yang 'berisik'. Ternyata itu menjadi sebuah tanda penting yang perlu diketahui.

Dikutip dari Daily Mail, pria dan wanita sering mengeluarkan suara yang berbeda saat berhubungan seks. Itu merupakan cara mereka menunjukkan euforia hingga kebosanan yang dirasakan selama bercinta.

Beberapa orang menggunakan suara khas untuk menunjukkan bahwa mereka menikmatinya. Sementara yang lainnya, menggunakan itu sebagai dorongan lembut untuk mencoba cara yang berbeda.

Hanya sedikit penelitian yang menyelidiki suara seks dan mengapa manusia menciptakannya. Namun sebuah penelitian baru-baru ini menggunakan rekaman vokal orang-orang yang sedang melakukan aktivitas seksual untuk mengeksplorasi berbagai jenis suara seksual antara pria dan wanita.

Temuan mereka menunjukkan bahwa wanita mengeluarkan suara yang lebih keras dibandingkan pria, terutama saat orgasme. Pada pria, mereka cenderung mengeluarkan suara non-vocal, seperti napas yang berat.

Mengenai alasan di balik perbedaan tersebut, para ilmuwan percaya bahwa wanita mungkin merasakan tekanan untuk bersuara lebih banyak untuk membangun pasangannya dan ingin memandu aksi dari pasangannya.

Sementara itu, pria mengeluarkan suara-suara, seringkali pada puncak orgasme, untuk mengekspresikan kesenangan, kekuatan, dan dampak dari aktivitas fisik.

"Wanita bersuara untuk mengelus ego pasangannya, meningkatkan kesenangan pasangannya, dan untuk kepentingan (menyelesaikannya)," kata pakar seks Dr Jess O'Reilly.

Untuk memahami suara-suara berisik itu, Dr Andrey Anikin yang berspesialisasi dalam komunikasi nonverbal manusia di Lund University Cognitive Science di Swedia, meneliti suara dari database relawannya. Temuan penelitiannya ini dipublikasikan di jurnal Evolution and Human Behavior.

Dr Anikin merekrut lebih dari 100 orang untuk menganalisis suara seks yang diunduh dari database online, dan menilai seberapa otentik suara tersebut dan apakah suara tersebut berasal dari pria atau wanita.

Dari 109 pendengar, terbagi menjadi 43 orang perempuan dan 65 orang laki-laki. Mereka mendengarkan sekitar 200 rekaman suara seks, masing-masing berdurasi antara 30 dan 90 detik.

Dengan bantuan program komputer, mereka menggerakkan penggeser secara real-time berdasarkan apa yang mereka dengar. Setelah setiap percobaan, para pendengar ditanyai apakah orang yang mengeluarkan suara itu adalah laki-laki atau perempuan dan apakah menurut mereka kenikmatan itu asli.

"Dengan menggabungkan semua pengamatan ini, yang muncul adalah gambaran dua perilaku vokal yang berbeda. Dengusan yang penuh semangat atau erangan terkontrol yang disebarkan secara strategis pada gairah rendah, dan ledakan vokal spontan setelah gairah melebihi ambang batas tertentu," jelas Dr Anikin.

"Pria kebanyakan menghela nafas dan mendengus sampai tingkat gairah menjadi sangat tinggi. Sementara itu, perempuan mempunyai ambang batas yang lebih rendah untuk bersuara (menghasilkan erangan) atau mungkin terbiasa melebih-lebihkan perilaku ekspresif mereka," sambungnya.

Rata-rata nada suara wanita lebih tinggi dibandingkan pria, sekitar 6,6 seminada atau perbedaan nada antara dua tuts piano yang berdekatan. Perbedaan ini meningkat menjadi sekitar 9,9 seminada saat orgasme.

Wanita juga memiliki suara yang lebih harmonis, yang berarti suara mereka lebih bersifat musikal. Laki-laki mempunyai nada yang menurun lebih tajam.

Meskipun pria dan wanita memiliki proporsi suara dan vokalisasi yang sama, pria cenderung mengeluarkan suara paling banyak sebelum dan selama orgasme. Sedangkan wanita, secara konsisten mengeluarkan suara selama orgasme.

Namun, bersuara saat berhubungan seks bisa meningkatkan kenikmatan pada sebagian wanita.

"Saya pikir ada banyak wanita yang perlu bersuara untuk membantu diri mereka sendiri mencapai orgasme. Ini membantu menggerakkan mereka dan orgasme mereka," terang peneliti kesehatan seksual Patty Brisben.

"Tentu saja ada fase-fasenya. Saat seorang wanita mulai terlibat, dia mungkin menjadi sangat vokal dan kemudian memasuki masa tenang karena dia berada di ambangnya," lanjut dia.


Baca Lebih Lanjut
Alasan Abdul Pasren Ketua RT Kabur Menghilang Usai Kasus Vina Mencuat Lagi, Ketakutan Saat Diburu
Angel aginta sembiring
Pantas Perkedel Hancur Saat Digoreng, Ternyata Faktor Ini Penyebabnya
Dok Grid
Dicibir Lebih Sering Gunakan Bahasa Inggris, Gabriel Prince Ungkap Alasannya
Ines Noviadzani
Bukan Gaya-gayaan, Gabriel Prince Ungkap Alasan Sering Bicara Pakai Bahasa Inggris
Kata Drunk Text Menjadi Viral di TikTok, Ternyata Ini Artinya, Istilah Hits yang Sering Dipakai Anak Muda
Dok Grid
Barang yang Sering Dipesan Online Tapi Ambilnya Offline, Bisa Tebak?
Detik
Seorang Pria Mendadak Pingsan Saat Pesta Pernikahan Viral, Ternyata Mantan Pacar Si Pengantin Wanita
Frida Anjani
VIRAL Ortu Gelar Syukuran di Hotel Rayakan Anaknya Masuk Universitas, Ternyata tak Ada yang Datang
Liska Rahayu
Ini Toh Alasan Penjual Sering Kasih Harga Rp 99 Alias Tidak Bulat
Detik
5 Tips Memulai Komunikasi Intim dengan Pasangan, Tingkatkan Kualitas Seks
Detik