TRIBUNJATIM.COM - Hasil gambar anak SD ini membuat ibunya stres.

Pasalnya, sang ibu bingung anaknya di mana anaknya melihat adegan dalam gambar tersebut.

Curhatan si ibu pun viral di media sosial.

Warganet ramai memberikan tanggapannya.

Kisah ini dibagikan seorang ibu di Tiongkok.

Situs web phunuphapluat melaporkan bahwa ibu itu memiliki anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Ketika sang anak pulang dari les, ia memperlihatkan gambar hasil karyanya.

Bukannya senang, sang ibu malah langsung stres dibuatnya.

Dikutip dari Sanook, Senin (15/7/2024) via TribunTrends, unggahan ibu itu dikomentari hampir 30.000 komentar.

Diceritakan, gambar anak kelas 3 SD itu awalnya memperlihatkan bayangan sekitar 4 orang yang berdiri dan memandangi seorang wanita muda.

Lalu ada gambar seorang pria dan wanita berdiri bersama sambil berpelukan dan berciuman.

Sontak saja ibu anak itu kaget dan stres.

Dan ia bertanya-tanya di mana dan kapan putrinya melihat kejadian ini.

Postingan ibu itu pun viral.

Banyak orangtua mengungkapkan pendapat mereka, dan banyak yang merasa khawatir.

Mereka menyarankan ibu ini untuk berbicara dengan putrinya untuk menyelesaikan masalah tersebut dan segera berikan saran yang tepat.

Sebelumnya, sebuah keluarga dari Provinsi Liaoning, China baru-baru ini memposting artikel yang mempertanyakan buruknya keterampilan mengajar guru dan tugas pekerjaan rumah yang tidak masuk akal yang mengharuskan siswa menghitung 10.000 butir beras

Frustasi karena pekerjaan rumah yang diberikan guru terlalu tidak masuk akal, orang tua siswa itu bertanya kepada guru dan mendapat penjelasan yang mengejutkan.

Setelah putranya pulang dan memberitahunya tentang pekerjaan rumah yang diberikan guru kepadanya, seluruh keluarga duduk dan menghitung sampai malam.

Namun mereka masih belum bisa menghitung 10.000 butir beras.

Baru pada pukul 02.00 keesokan harinya seluruh keluarga menghitung cukup butir beras untuk dikirim oleh putra mereka kepada guru.

Karena latihan seperti itu cukup sulit, jadi butuh banyak usaha.

Hal ini mempengaruhi waktu istirahat seluruh keluarga.

Orang tua anak laki-laki tersebut sangat marah dan segera mengajukan keluhan kepada dewan sekolah mengenai metode pengajaran gurunya.

Mereka juga menyatakan keraguannya terhadap kemampuan mengajar guru.

Orang tua terkejut ketika mendengar penjelasan guru

Saat dihadapkan pada pertanyaan dari orang tua, guru perempuan tersebut dengan tenang menjelaskan, “Sebenarnya latihan ini tidak dimaksudkan agar siswa dapat menghitung 10.000 butir beras, melainkan agar anak dan orang tua dapat menemukan cara yang lebih mudah untuk melakukan latihan ini secara langsung, sehingga akan meningkatkan keterlibatan antara orang tua dan anak. Sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir dan kreativitas anak ketika menghadapi situasi sulit.”

Guru menambahkan bahwa orang tua dapat membantu anaknya melakukan latihan ini dengan cara menghitung 200 butir beras dan menimbangnya untuk mengetahui berapa jumlah bijinya.

Selanjutnya ambil saja beras yang jumlahnya sama dengan berat aslinya, lalu menimbang kembali beras ini sebanyak 50 kali akan menghasilkan kurang lebih 10.000 butir beras dengan cepat.

Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk menguji kelenturan anda dalam berpikir untuk meningkatkan kemampuan analisis logis siswa.

Cara ini tidak hanya meringankan siswa dari tekanan harus belajar siang dan malam, tapi itu juga membantu mereka mengembangkan beberapa keterampilan penting.

Setelah mendengar penjelasannya, orang tua sangat terkejut sekaligus menunjukkan bahwa keluarga tersebut tidak diberitahu mengenai cara menghitung beras tersebut.

Oleh karena itu, mereka cukup bingung dan kurang paham dengan pekerjaan rumah guru.

Setelah diposting di media sosial, insiden tersebut mendapat opini beragam.

Banyak yang mendukung metode pendidikan baru ini untuk membantu anak-anak belajar dan mempraktikkan berbagai keterampilan, daripada hanya berfokus pada buku-buku teori.

Namun tak sedikit yang menganggap pekerjaan rumah jenis ini memberikan pekerjaan baru kepada kedua orang tua karena anak kemungkinan besar tidak akan bisa menyelesaikannya sendirian.

Oleh karena itu, keluarga siswa tidak salah jika mengatakan bahwa kemampuan mengajar gurunya kurang baik.

Baca Lebih Lanjut
VIRAL Curhat Ibu Tercengang Lihat Gambar Anaknya yang Masih SD, Syok tak Tahu Belajar dari Mana
Liska Rahayu
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Lihat Sekitar Kelas 4 Edisi Revisi Halaman 6: Tak Muat Lagi
Vega Dhini
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Lihat Sekitar Kelas 4 Edisi Revisi: Mengapa Lala Kesal kepada Kiki?
Vega Dhini
Wanita Ini Curhat Susah Dapat Pacar gegara Tinggi Badannya 2,26 Meter
Detik
Kunci Jawaban IPAS Kelas 3 SD Halaman 57, 58 Kurikulum Merdeka: Uji Pemahaman
Berkat Tes DNA, Wanita Ini Tahu Pria yang Dia Tiduri Ternyata Saudara Seayah
Sindonews
Kunci Jawaban IPAS Kelas 3 SD/MI Halaman 57, 58 Kurikulum Merdeka: Mengenal Siklus Makhluk Hidup
Ika Putri Bramasti
Seorang Pria Mendadak Pingsan Saat Pesta Pernikahan Viral, Ternyata Mantan Pacar Si Pengantin Wanita
Frida Anjani
Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 SD Halaman 43 44 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 5
Lahir Secara Caesar, Orang Tua Bayi Kembar 5 di Indramayu Masih Bingung akan Beri Nama Siapa
Dwi Yansetyo Nugroho