Beberapa jenis makanan dapat meningkatkan jumlah trombosit dalam tubuh. Makanan ini mengandung nutrisi penting yang meningkatkan produksi dan fungsi trombosit untuk mencegah trombositopenia.
Dilansir Verywell Health, trombosit adalah sel darah yang bantu pembekuan darah. Jika trombosit rendah atau kurang dari 150.000 per mikroliter darah, risiko pendarahan berlebihan yang mungkin mengancam jiwa dapat meningkat.
Karena itu, jumlah trombosit perlu stabil berada di tingkat yang normal. Berikut makanan penambah trombosit yang bisa dikonsumsi sehari-hari bersama asupan bernutrisi lainnya
Dikutip dari Healthline, berikut sejumlah makanan yang merangsang produksi trombosit:
Kekurangan vitamin B12 merupakan penyebab utama rendahnya trombosit. Vitamin B12 sangat dibutuhkan tubuh untuk memproduksi trombosit dan sel darah lainnya. Sumber vitamin B12 terbaik cenderung berasal dari pangan hewani misal hati sapi, tiram, telur, ikan tuna, dan salmon.
Asam folat atau vitamin B9 membantu perbaikan dan pertumbuhan sel darah, termasuk trombosit. Kekurangan folat dapat menyebabkan jumlah trombosit rendah dan peningkatan risiko pendarahan. Makanan yang mengandung folat tinggi meliputi kacang-kacangan, bayam, asparagus, kubis, alpukat, brokoli, dan sawi hijau.
Zat besi memungkinkan tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang sehat dengan mendorong mitokondria agar bekerja dengan baik.
Asupan zat besi yang cukup dapat menaikkan jumlah trombosit tubuh. Beberapa makanan dengan kadar zat besi tinggi yaitu tiram, biji labu, daging sapi, bayam, tahu, kacang merah, sarden, buncis, dan kacang mede.
Vitamin C membantu trombosit menggumpal dan berfungsi secara efisien saat terjadi pembekuan darah. Mekanisme ini mencegah pendarahan terjadi lebih banyak dan lama.
Selain itu, vitamin C bisa menyerap zat besi yang berkontribusi pada produksi trombosit. Makanan yang menjadi sumber vitamin C antara lain mangga, nanas, brokoli, paprika, tomat, bunga kol, stroberi, melon, dan kubis.
Vitamin D membantu pembentukan sumsum tulang, yaitu jaringan di dalam tulang yang memproduksi trombosit dan sel darah lainnya. Tubuh yang kekurangan vitamin D dapat mengalami disfungsi trombosit dan pembekuan darah yang berpotensi berbahaya. Sumber vitamin D antara lain terdapat pada ikan berlemak, sarden, kuning telur, jamur, dan dada ayam.
Vitamin K mungkin tidak menaikkan jumlah trombosit. Namun, nutrisi ini dapat meningkatkan fungsi trombosit. Vitamin K dibutuhkan untuk membekukan darah, sehingga luka akan segera tertutup dan pendarahan cepat berhenti.
Beberapa makanan yang mengandung vitamin K adalah sawi hijau, lobak, bayam, brokoli, kacang kedelai, edamame, labu, okra, kacang mede, wortel, dan minyak zaitun.
Klorofil adalah pigmen hijau yang ditemukan dalam sayuran dan alga. Menurut penelitian, pigmen ini dapat meningkatkan jumlah trombosit. Makanan kaya akan klorofil, meliputi kiwi, bayam, sawi hijau, brokoli, kubis, asparagus, serta sayuran laut seperti rumput laut dan spirulina yang dikonsumsi utuh.
Senyawa triptofan meningkatkan hormon serotonin yang membantu trombosit menggumpalkan darah dan mempersempit pembuluh untuk mengurangi pendarahan atau perdarahan. Makanan yang mengandung triptofan antara lain daging ayam, telur, ikan salmon, tahu, tempe, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Probiotik adalah bakteri 'baik' yang dapat mencegah pengentalan dan pembentukan gumpalan darah. Bakteri ini juga meningkatkan produksi dan membantu trombosit berfungsi dengan baik saat ada luka. Makanan sumber probiotik yakni yoghurt, kimchi, kefir, tempe, miso, dan acar.
Nah, itu tadi sederet makanan penambah trombosit yang dapat dikonsumsi jika jumlah trombosit dalam tubuh rendah. Pastikan makanan tidak diolah dengan terlalu banyak garam, gula, dan lemak untuk memaksimalkan manfaat asupan bagi tubuh.