Bantul (ANTARA) - Gumuk Pasir yang ada di kawasan Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan salah satu Geopark Yogyakarta bakal dinilai oleh tim nasional untuk ditingkatkan statusnya menjadi Geopark Nasional.
"Pada 22 Juli 2024 akan dilakukan penilaian terhadap Geopark Yogyakarta, termasuk di dalamnya Gumuk Pasir Barchan Parangtritis untuk ditingkatkan statusnya menjadi Geopark Nasional," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Saryadi dalam keterangannya di Bantul, Minggu.
Menurut dia, tim penilai yang akan melakukan penilaian Geopark Yogyakarta tersebut berasal dari anggota Pakar Komite Nasional Geopark Indonesia, UNESCO Global Geopark Raja Ampat, dan Ketua Tim Teknis BP UNESCO Global Geopark Ijen.
Dia mengatakan, luas keseluruhan Gumuk Pasir di kawasan Pantai Parangtritis Bantul adalah 412,8 hektare, yang terdiri zona inti seluas 141,10 hektare, kemudian zona penyangga di bagian barat seluas 176,43 hektare, dan zona penyangga di bagian timur seluas 95,27 hektare.
"Gumuk Pasir Parangtritis merupakan salah satu Geopark Jogja yang ada di Bantul, Gumuk Pasir Parangtritis memiliki keunikan berupa bulan sabit terbalik atau disebut barchan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Kabupaen Bantul harus bangga karena telah dikaruniai sebuah kekayaan geologi yang hanya ada dua di dunia yaitu di Mexico dan Indonesia.
Lebih lanjut dia mengatakan, Geopark Jogja dilahirkan untuk menyampaikan kepada dunia bahwa sumbu atau garis atau poros imajiner yang melambangkan keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan manusia maupun manusia dengan alam.
Termasuk lima anasir pembentukan yakni api (agni) dari gunung Merapi, tanah (bantala) dari bumi Ngayogyakarta dan air (tirta) dari Laut Selatan, angin (maruta) dan akasa (ether), termasuk tiga unsur yang menjadikan kehidupan yaitu fisik, tenaga dan jiwa.
"Telah tersibak bentang alam Yogyakarta, lorong Merapi dan Gumuk Pasir yang saling mempengaruhi secara alamiah, dengan dukungan keberadaan Perbukitan Menoreh dan Perbukitan Batur Agung telah hidup dan menghidupi peradaban ini," katanya.Termasuk lima anasir pembentukan yakni api (agni) dari gunung Merapi, tanah (bantala) dari bumi Ngayogyakarta dan air (tirta) dari Laut Selatan, angin (maruta) dan akasa (ether), termasuk tiga unsur yang menjadikan kehidupan yaitu fisik, tenaga dan jiwa.
"Telah tersibak bentang alam Yogyakarta, lorong Merapi dan Gumuk Pasir yang saling mempengaruhi secara alamiah, dengan dukungan keberadaan Perbukitan Menoreh dan Perbukitan Batur Agung telah hidup dan menghidupi peradaban ini," katanya.
Baca Lebih Lanjut
Keren, Banyuwangi Bakal Menjadi Tuan Rumah Agenda Besar Nasional
Timesindonesia
Gubernur Kalsel: Evaluasi Geopark Meratus menuju Global Geopark
Antaranews
Geopark Ijen Mampu Menarik Minat Geolog Dunia untuk Mempelajari Warisan Geologi
Timesindonesia
UGG Geopark Ijen Banyuwangi Jadi Jujugan para Geolog
Irwan sy
Geopark Ijen Banyuwangi menarik bagi para geolog lakukan penelitian
Antaranews
5 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, 2 Meninggal Dunia
Sindonews
Rombongan Wisatawan Terseret Ombak Parangtritis, Turis Belgia Tewas
Detik
KRONOLOGI Dua Wisatawan Meninggal Usai Terseret Ombak di Pantai Parangtritis Bantul
Gaya Lufityanti
Turis Meninggal Terseret Ombak di Parangtritis, Bupati Bantul Bilang Ini
Detik
7 Pantai Pasir Putih Terindah di Kalimantan, Panoramanya Romantis dan Instagramable
Sindonews