TRIBUNJAKARTA.COM - Cara bertutur kata Pegi Setiawan membuat Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel terkagum-kagum.
Gaya berbicara Pegi dinilai Reza sangat berbanding terbalik 180 derajat dengan hasil pemeriksaan Tim Psikolog Polda Jawa Barat (Jabar) yang menyebut IQ sang kuli hanya 78.
Ia meragukan hasil pemeriksaan dari tim psikolog Polda Jabar.
Hal itu terungkap ketika Pegi Setiawan berbincang di sebuah wawancara di kanal Youtube Diskursus Net.
Pegi Setiawan awalnya menanggapi soal tudingan bahwa dirinya seorang manipulatif dan cenderung berbohong.
Sang kuli tak marah dengan segala tudingan negatif yang mengarah kepada dirinya.
"Kalau dari pribadi saya asli, misalkan mereka menilai saya gimana silakan itu saya serahkan kepada mereka.
Reza kembali bertanya soal adakah kekerasan fisik yang dialami Pegi Setiawan selama di tahanan.
Pegi bercerita kekerasan itu dialaminya hanya pada saat pertama kali ditahan di Polda Jabar.
Setelah itu, para petugas hingga tahanan memperlakukannya dengan baik.
"Alhamdulilah enggak ada, mereka malah merangkul mengajak untuk ayo kita sama-sama, bareng-bareng kita saling intropeksi diri dengan cara mendekatkan diri kita kepada yang di atas," ujar Pegi Setiawan kepada Reza.
Mendengar jawaban Pegi, Reza Indragiri dibuat terpukau.
Cara menjawab sang kuli dinilai Reza mematahkan hasil pemeriksaan IQ Pegi yang di bawah normal.
"Ini serius nih IQ-nya 78? Kayak gini saya ragu deh. Berpikir runtut, daya ingat bagus, artikulasi lancar, serius IQ 78 itu dimana ya? lanjut deh," kata Reza.
Bahkan, pemuda yang hanya jebolan SMP itu berani menilai sebuah pertanyaan yang diajukan Reza Indragiri kepadanya.
Kala itu Reza bertanya soal siapa sosok yang memberitahu pertama kali hasil putusan sidang Praperadilan.
Pegi menilai pertanyaan Reza itu menarik untuk dijawab.
"Pertanyaan menarik," ujar si Kuli.
Reza tak menyangka pertanyaannya itu dinilai oleh Pegi Setiawan.
"Saya dinilai menarik, pertanyaan saya dinilai menarik. Kuli bangunan menilai saya menarik," ujar Reza tak percaya.
Reza menambahkan perkataan Pegi soal apa yang dialaminya juga mengandung unsur etik.
"Ih, kosa katanya bagus loh, runtut cara berpikirnya , daya ingatnya bagus dan ada unsur etik dalam perkataannya. Kuli bangunan bicara etik seperti kata "memaafkan", "mengikhlaskan" dan "menjadi orang yang lebih baik".
Kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni Raden Mas (RM), benar-benar murka dengan tim psikolog yang memeriksa kliennya.
Ia teramat kecewa saat mendengar jawaban tim Kuasa Hukum Polda Jawa Barat (Jabar) yang membacakan hasil psikologi Pegi di sidang praperadilan pada Selasa (9/7/2024) silam.
Dari hasil psikologi itu, tak ada sama sekali hal positif di dalam diri Pegi Setiawan. Semuanya negatif.
Bahkan, Pegi disebut memiliki kecenderungan berbohong dan memiliki nilai IQ yang di bawah normal.
"Dalam jawaban Polda Jabar di praperadilan kemarin itu semuanya negatif masa enggak ada positifnya," ujar Toni RM seperti dikutip dari Uya Kuya TV di Youtube yang tayang pada Kamis (11/7/2024).
Padahal, sidang praperadilan itu menyatakan bahwa Pegi bebas, yang berarti pengakuannya tak terlibat dalam pembunuhan Vina Cirebon, terbukti.
Setelah bebas dan diwawancarai oleh berbagai media, Pegi dinilai mampu menjawab dengan sopan dan bagus.
Tak sedikit warga net yang memuji cara Pegi menjawab yang tak mencerminkan IQ yang rendah.
"Pegi Setiawan tadi diwawancarai juga kelihatan orangnya agamis. Itu keluar dari tahanan aja bawa tasbih. Ngomong juga sopan," lanjut Toni.
Toni RM dengan emosi mengutuk tim psikolog yang melakukan uji psikologi terhadap Pegi agar mengalami nasib malang seperti Pegi.
Ia mengingatkan agar tim psikolog jangan hanya memenuhi ambisi penyidik Polda Jabar semata.
"Semoga nasib Pegi Setiawan seperti ini nanti dialami juga oleh anaknya para psikolog," katanya kesal.