Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kabupaten Sragen juga menyimpan keindahan alam yang cocok dikunjungi untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Tempat itu adalah Waduk Gebyar atau juga dikenal dengan Waduk Bayat, yang berada di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.
Jaraknya 18 kilometer dari pusat Kota Sragen, atau bisa ditempuh baik menggunakan sepeda motor maupun mobil selama kurang lebih 30 menit.
Setelah melewati hiruk-pikuk Kota Sragen, perjalanan kemudian berubah menjadi hening ketika mulai memasuki Kecamatan Sambirejo.
Selama perjalanan akan disuguhkan dengan suasana pedesaan yang sunyi dan tenang.
Di kanan kiri jalan masih terbentang sawah luas dengan pemandangan jajaran perbukitan.
Masuk Desa Jambeyan, jalanan mulai naik turun khas pegunungan, dan sesekali menemui jalanan menikung.
Ketika hendak sampai di Waduk Bayat, harus ekstra hati-hati, karena jalan cukup menanjak.
Dan ketika sudah melewati jalan menanjak itu, akan langsung disuguhkan hamparan Waduk Gebyar yang dikelilingi area perbukitan.
Pikiran jadi lebih tenang, hanya dengan duduk di tepi danau, sembari menyaksikan keindahan alam yang luar biasa.
Airnya tenang, dengan latar belakang Gunung Lawu nan eksotis sangat memanjakan mata.
Jangan takut bakal kepanasan, karena cuaca di Waduk Gebyar sejuk karena berada di area pegunungan.
Bagi pecinta fotografi, Waduk Gebyar adalah lokasi yang pas untuk hunting foto.
Salah seorang warga Desa Jambeyan, Sugiyono menyarankan apabila ingin menyaksikan pemandangan terbaik, lebih baik datang saat pagi hari.
Karena perbukitan di sekitar perbukitan akan nampak kekungingan, tersiram sinar matahari pagi.
Selain itu, pada pagi hari, juga terlihat megahnya Gunung Lawu.
"Pemandangannya lebih bagus pas pagi hari, jadi datangnya memang harus pagi-pagi," katanya saat ditemui TribunSolo.com.
Waduk Gebyar ini juga dikenal sebagai Waduk Cinta karena bentuknya menyerupai lambang cinta.
"Kalau sebelumnya belum menyadari bentuknya cinta, dulu pas masih banyak pohon karet saya coba eksplore, ternyata bentuknya cinta," jelasnya.
Saat sore hari, ada beberapa warga yang datang ke Waduk Gebyar untuk sekadar bersantai, atau mengambil foto untuk diunggah ke media sosial.