SURYA.co.id, - Alasan mulia eks pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso doyan orbitkan pemain muda.

Aji Santoso tentu bukan sosok yang asing di blantika sepak bola tanah air.

Pria asal Kabupaten Malang itu menjadi sosok yang dikenal baik sebagai pemain maupun pelatih. 

Sebagai seorang pelatih, ia telah mengasuh Persela Lamongan, PSIM Yogyakarta, Persebaya Surabaya hingga Timnas Indonesia.

Aji Santoso juga dikenal sebagai pelatih yang doyan untuk mengorbitkan pemain muda.

Sebagian besar pemain yang diorbitkan oleh Aji Santoso bahkan berhasil menembus hingga skuad Timnas Indonesia.

Terbaru, Aji mengungkapkan alasannya mengapa ia doyan untuk mengorbitkan bibit-bibit muda pesepakbola Indonesia. 

Ternyata pria berusia 54 tahun itu punya alasan yang mulia.

Aji Santoso saat masih menangani Persebaya Surabaya
Aji Santoso saat masih menangani Persebaya Surabaya (Persebaya)

"Saya suka mengorbitkan pemain muda. Pertama karena pemain bola itu dari keluarga yang tidak mampu" Ungkap Aji Santoso seperti dilansir SURYA.co.id dari Youtube Omah Bal Balan.

Ia mencontohkan dirinya sendiri yang berasal dari keluarga yang tidak mampu hingga akhirnya bisa memperbaiki ekonomi keluarga. 

"Contohnya juga saya. Ada pemain bagus saya berpikir anak ini saya bantu untuk bisa muncul, bisa menjadi pemain professional akhirnya dia mendapatkan finansial yang cukup. Dan itu bisa akhirnya membantu orang tua, adik dan saudaranya"

"Itu kan pahala ilmu yang tidak putus" Lanjut pria yang kini menjadi pelatih PSPS Pekanbaru itu.

Lantas Aji mencontohkan beberapa pemain yang sempat ia orbitkan semasa menjadi pelatih.

Misalnya bek sayap Persebaya yaitu Arief Catur Pamungkas, hingga wonderkid anyar Toni Firmansyah yang menjadi dua nama terkini yang diorbitkan saat masih bersama Persebaya musim lalu.

"Siapa dulu yang tahu Catur, siapa dulu yang liat Toni?"

Orbitan Aji Santoso bersama Persebaya sebelumnya juga tak kalah mentereng.

Ada nama-nama yang akrab dipanggil Timnas Indonesia era Shin Tae-yong seperti Rizky Ridho, Koko Ari, Marselino Ferdinan hingga Ernando Ari.

Belum lagi beberapa nama yang mulai mendapatkan sorotan usai diberi kesempatan seperti Riswan Lauhin, Ripal Wahyudi hingga Andre Oktaviansyah.

Tak cuma di Persebaya, kebiasaan Aji Santoso mengorbitkan pemain-pemain muda juga sudah terlihat di klub sebelumnya yaitu Persela Lamongan.

"Dulu (di Persela) saya ambil Arief Satria, saya ambil dari Liga 3. Saddil Ramdhani juga saya ambil dari kampung, gak ada yang tahu" Ungkapnya.

Pemain-pemain ini lantas bisa memberikan pembuktian diri sehingga kini konsisten bermain di klub masing-masing.

Menjadi pemain di kasta tertinggi kompetisi tanah air tentu bisa memberikan jaminan finansial tersendiri bagi seorang pemain.

"Nah mereka ini yang saya bantu alhamdulillah mendapatkan finansial cukup bagus."

Selain itu, visi Aji Santoso yang banyak mengorbitkan pemain muda bukan berarti ia tak suka terhadap sosok pemain senior.

Marselino Ferdinan saat merayakan gol debut bersama Persebaya Surabaya. Ia berhasil melesakkan tendangan roket ke jala Arema FC di Liga 1 2021/2022
Marselino Ferdinan saat merayakan gol debut bersama Persebaya Surabaya. Ia berhasil melesakkan tendangan roket ke jala Arema FC di Liga 1 2021/2022 (Persebaya)

"Saya senang juga (dengan pemain senior). Kalau saya mendapatkan pemain senior yang layak ya lebih enak (untuk melatih)"

Tetapi bagi sosok yang pernah menjabat sebagai kapten Persebaya Surabaya itu, ada kepuasan tersendiri saat berhasil mengorbitkan pemain muda.

"Memang pelatih itu lebih bangga kalau prestasi secara tim dapat, bisa memunculkan pemain-pemain muda itu lebih menarik, lebih bangga"

Ia mencontohkan saat berhasil mengorbitkan Marselino Ferdinan semasa di Persebaya.

"Saya beri kesempatan main di Bali lawan Arema, dia cetak gol spektakuler. Dari situ dia terus naik."

Selain Marselino, ia juga mengorbitkan Frank Rikhard Sokoy yang kini gabung Madura United.

"Saya juga ikut seneng, paling tidak saya ikut mengantarkan pemain-pemain ini"

"Jadi suatu kebanggaan kita bisa memunculkan pemain-pemain muda, karena kemungkinan tidak banyak pelatih yang berani memainkan pemain muda. Karena memang beresiko" Pungkasnya.

Resiko yang dimaksud tentu terkait minimnya jam terbang dari pemain muda. 

Mengakibatkan adanya risiko kesalahan-kesalahan kecil yang berdampak besar di atas lapangan.

Kesalahan-kesalahan kecil itu tentu bisa memengaruhi hasil dari pertandingan yang dimainkan oleh tiap tim.

Membuat mengorbitkan pemain muda di Liga merupakan keputusan yang harus disiapkan secara betul-betul jeli oleh seorang pelatih.

Terkini, Aji Santoso akan memulai petualangan barunya bersama PSPS Pekanbaru Riau di Liga 2.

Patut dinantikan kiprah Aji Santoso untuk membesut tim non Liga 1 musim depan.

Baca Lebih Lanjut
Skuad PSPS Riau di Liga 2 Bertabur Bintang, Tak Ketinggalan Pelatih Anyar Aji Santoso
Jimmi Abraham
Update daftar pemain Persebaya Surabaya
Antaranews
Bakal Buat Duet Bek Tengah, Pelatih Persebaya Beri Sinyal akan Datangkan Satu Pemain Asing Baru
Dwi Prastika
Persebaya Surabaya resmi gaet pemain asal Montenegro Slavko Damjanovic
Antaranews
Ambisi Eks Bek Persebaya Surabaya Usai Resmi Gabung Persita Tangerang di Liga 1 2024/2025
Fatkhul Alami
Munster: Enam pemain asing sudah cukup baik untuk Persebaya
Antaranews
Pelatih Persebaya buka opsi tambah bek asing baru
Antaranews
Persebaya Lengkapi 6 Pemain Asing, Bek Montenegro Jadi Rekrutan Teranyar
Sindonews
Pelatih ingatkan pemain Satria Muda konsisten di Game 2
Antaranews
Pemain muda Bali United jalani pemusatan latihan Timnas U19
Antaranews