-

Kedatangan turis China ke Taiwan mulai berkurang efek memanasnya hubungan kedua negara. Tak mau pusing, Taiwan sekarang incar pasar Asia Tenggara.

Dilansir dari Japan Times pada Jumat (12/7), pengunjung dari seluru Asia, khususnya Asia Tenggara meningkat dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan sebelum pandemi, berdasarkan data kuartal pertama dari Administrasi Pariwisata Taiwan.

Jumlah pengunjung asal Thailand telah meningkat 12% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019, sementara jumlah pengunjung dari Singapura meningkat 10% dan jumlah pengunjung dari Malaysia telah mencapai tingkat sebelum adanya COVID-19.

Pendapatan hotel dan jumlah agen perjalanan lokal telah kembali seperti sebelum pandemi. Hal ini merupakan pertanda positif bagi sektor pariwisata meskipun jumlah pengunjung Tiongkok masih sangat rendah.

"Wisatawan dari Singapura dan Malaysia khususnya, mencari hotel yang lebih unik dan harga yang lebih tinggi, kata Lin Hsin-jen, wakil direktur jenderal Administrasi Pariwisata.

Hal ini membantu meningkatkan total pendapatan industri hotel menjadi 178 miliar dolar Taiwan Baru (USD 5,5 miliar) pada tahun lalu.

"Kami fokus pada peningkatan insentif bagi wisatawan dan pengembangan pasar kelas atas bagi wisatawan termasuk wisatawan Asia Tenggara dan India, yang merupakan pasar utama kami saat ini," kata Lin.

Jika tren ini terus berlanjut, Taiwan dapat membentuk kembali pariwisata yang sudah lama bergantung pada turis China. Sampai 10 tahun lalu, China masih menyumbang 40% turis terbanyak.

Hanya sekitar 99.000 orang Tiongkok yang datang ke Taiwan pada kuartal pertama, dibandingkan dengan sekitar 793.000 orang pada tiga bulan pertama tahun 2019, menurut data pariwisata.

Taiwan juga berupaya mendorong sekitar 6 juta pelancong yang transit melalui bandara setiap tahunnya, sehingga mengubah penumpang transfer menjadi wisatawan. Taiwan bertujuan untuk menjangkau 14 juta pengunjung, naik dari target 10 juta tahun ini.

Jiu Zhen Nan, sebuah bisnis yang menjual kue-kue di bandara dan mal, juga berhasil pulih dari hilangnya pembeli Tiongkok, dengan mengatakan penjualan tahun ini kembali ke tingkat tahun 2019.

"Kami telah kehilangan pelanggan Tiongkok dan sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir," kata Richard Lee, manajer umum jaringan tersebut.

"Tetapi sekarang, bisnis ini berjalan lebih baik dari sebelumnya."



Baca Lebih Lanjut
Muaknya Warga Barcelona dengan Turis: Diusir pulang - Turis Ditembaki dengan Pistol Air
Detik
Bukan karena Alam, Turis Ini Liburan ke Malaysia karena Nama
Detik
Tak Bisa Bayar Makan di Hotel, Turis Rusia Jurus Pura-pura Linglung
Detik
Imigrasi di Bali dalami penangkapan 10 WNA China
Antaranews
Muaknya Warga Barcelona dengan Turis: Diusir Pulang-Ditembaki dengan Pistol Air
Detik
Hasil Drawing Bulutangkis Tunggal Putri Olimpiade 2024
Detik
Fakta-fakta Juneau, Kota Kecil yang Ingin Bebas dari Berisiknya Turis di Hari Sabtu
Detik
Barcelona Usir Turis, Warlok Turun ke Jalan, Curhat Sewa Rumah Makin Mahal
Detik
Kala Turis Berbagi Curhatan Soal Tempat Wisata yang Bikin Kapok
Detik
Turis Nyebelin, Dekati-Provokasi Anjing Laut Lalu Melemparinya dengan Batu
Detik