TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Anak kosan merapat! ada informasi penting terkait mie instan yang digemari.
Seperti diketahui, anak kosan disebut-sebut gemar mengonsumsi mie instan.
Selain karena harganya terjangkau, mie instan juga mudah dibuat sesuai namanya, instan alias cepat.
Karenanya tak heran jika anak kosan yang serba sat set lebih memilih makan mie instan ketimbang makanan lain.
Namun di balik keistimewaan mie instan, ada isu miring soal dampak buruknya.
Yakni kabarnya mie instan bisa menyebabkan penyakit usus buntu, benarkah?
Terkait kabar soal mie instan dan usus buntu, dokter kenamaan Tirta Mandira Hudhi mengurai fakta.
Dokter yang karib disapa dr Tirta itu membantah kabar bahwa mie instan bisa menyebabkan usus buntu.
Sebab kandungan mie instan sejatinya hanya terbuat dari gandum.
"Mie itu gandum, ya normalnya gandum. Mie instan selayaknya yang kamu makan itu dari gandum," ujar dr Tirta dalam konten Youtube-nya, dilansir TribunnewsBogor.com.
Namun diungkap dr Tirta, mie instan memiliki gizi yang sedikit.
Lantaran hal tersebut, tidak ada manfaat berarti makan mie instan banyak-banyak.
"Mie instan itu gizinya minimal (sedikit). Itu tuh hanya untuk mengisi perut. Biar perutmu enak ada isinya. Namanya gandum tidak ada daging dan sayur," imbuh dr Tirta.
Meski begitu, dr Tirta membenarkan jika kebanyakan makan mie instan bisa membuat usus buntu.
Tapi jika anda makan mie instan sekaligus satu dus, hal itu akan menyebabkan usus buntu.
"Jadi kalau disebut mengalami usus buntu, iya kalau mie instan yang kamu makan itu satu dus (sekali makan). Satu dus bisa usus buntu, kau makan semua, usus buntu itu, kenapa? nyangkut (mienya banyak)," kata dr Tirta.
Alih-alih usus buntu, kebanyakan makan mie instan justru meningkatkan risiko obesitas kata dr Tirta.
"Jadi kalau makan mie instan banyak itu gizinya minimal (sedikit). Karena kalorinya tinggi justru meningkatkan obesitas. Jadi kalau mengonsumsi mie instan di momen tertentu jangan setiap hari," ujar dr Tirta.
Selain obesitas, makan mie instan kebanyakan juga memicu dua penyakit serius.
Terkait hal tersebut, dr Tirta mengurai fakta mengejutkan.
"Kalau dimakan terlalu banyak itu yang confirm pertama kali adalah justru hipertensi," imbuh dr Tirta.
"Bumbunya kan natriumnya tinggi. Kalau kamu makan natrium terlalu tinggi terus-terusan, bisa mengalami hipernatremi dan hipertensi," sambungnya.