Bersama-sama, kami berkomitmen untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan pada perekonomian Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - PT Berdayakan Usaha Indonesia (Batumbu), anak usaha Validus Group, memperoleh pendanaan baru senilai 15 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari bank kewirausahaan asal Belanda, FMO.
Kolaborasi tersebut bertujuan untuk menjembatani pendanaan yang signifikan dihadapi oleh usaha kecil dan menengah (UKM) guna mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“FMO yang telah menjadi investor di Validus sejak 2019, kini menambah pembiayaan kepada Validus untuk mendukung segmen mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang belum mempunyai akses terhadap layanan keuangan di Indonesia,” kata Direktur dan CEO Batumbu Glant Saputra Hadi Tan, di Jakarta, Rabu.
Glant menjelaskan, FMO akan menyediakan pendanaan awal sebesar 15 juta dolar AS untuk Batumbu yang akan meningkatkan kapasitas Validus Group, untuk memberikan solusi pembiayaan yang mudah diakses dan terjangkau kepada bisnis dan pengusaha lokal.
Inisiatif ini mencerminkan komitmen kedua organisasi untuk mendorong inklusi keuangan dan mendukung ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
“Dengan dukungan FMO, Batumbu dapat memperluas jangkauannya dan menawarkan solusi pembiayaan yang lebih disesuaikan untuk UKM, mendorong inovasi dan kewirausahaan.
Bersama-sama, kami berkomitmen untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan pada perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Batumbu sebagai platform pembiayaan UKM digital di Indonesia, telah mencetak laba bersih selama lebih dari 2 tahun, sambil secara konsisten menghasilkan margin EBITDA di atas 50 persen.
Direktur Lembaga Keuangan FMO Juan Jose Dada Ortiz menilai kemitraan tersebut diarahkan untuk mendukung pertumbuhan UKM Indonesia.
Selain itu, kolaborasi tersebut merupakan bukti komitmen kami untuk mempromosikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusi keuangan.
"Dengan memberdayakan Batumbu dengan sumber daya yang diperlukan, kami dapat membantu lebih banyak bisnis kecil mencapai potensinya, yang pada akhirnya berkontribusi pada kemakmuran ekonomi yang lebih luas di Indonesia,” kata Juan Jose Dada Ortiz.
Adapun sebagai bank pembangunan kewirausahaan, FMO mendukung pertumbuhan sektor swasta yang berkelanjutan di negara berkembang dengan berinvestasi dalam proyek dan para usahawan yang ambisius.
FMO fokus pada tiga sektor yang memiliki dampak pembangunan tinggi: Agribisnis, Pangan & Air, Energi, dan Lembaga Keuangan.
Dengan portofolio komitmen total sekitar 13 miliar euro yang mencakup lebih dari 85 negara.
Baca Lebih Lanjut
Batumbu raih komitmen pendanaan Rp42 miliar dari Oikocredit   
Antaranews
SGER raih kontrak batu bara dari Vietnam senilai 22,51 juta dolar AS
Antaranews
Pariwisata Sri Lanka raup lebih dari 1,5 miliar dolar AS pada H1 2024
Antaranews
Cadangan devisa China tembus 3,2224 triliun dolar AS akhir Juni 2024
Antaranews
Kemenperin: Rencana investasi industri petrokimia 31,4 miliar dolar AS
Antaranews
Rwanda dan Korsel sepakati perjanjian pendanaan tingkatkan pendidikan
Antaranews
Dolar AS Kembali Menguat
Detik
Dolar AS Lesu, Rupiah Menguat
Detik
Rusia-China Ancang-ancang Tinggalkan Dolar AS, Siapkan Rencana Ini
Detik
Dolar AS Kembali ke Zona Hijau
Detik