SURYA.CO.ID - Akhirnya terjawab alasan Pegi Setiawan membuat tatoo bergambar bintang di lengan kanannya.
Tatoo Pegi Setiawan ini sempat diungkit tim kuasa hukum Polda Jabar saat membacakan jawaban atas gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Bandung.
Polda jabar seolah ingin mengaitkan tatoo Pegi Setiawan ini dengan kelompok tertentu yang kerap melakukan kekerasan.
Terbukti dari pertanyaan yang dilontarkan penyidik saat memeriksa Pegi terkait keberadaan tatoo 3 bintang besar berwarna merah dan 3 bintang kecil hitam yang ada di lengannya.
Asumsi itu diperkuat dari pengakuan Pegi bahwa tatoo itu sudah dihapus menggunakan obat pada tanggal 30 Agustus 2016, atau tiga hari setelah kasus Vina Cirebon.
Dan penyidik tidak menjelaskan alasan menghapus tatoo-tatoo tersebut.
Melalui program Rakyat Bersuara di iNews TV, Pegi mengklarifikasi terkait tatoo-nya.
Dijelaskan, 6 tatoo di lengan kanannya itu dibuat dalam dua waktu berbeda, yakni 2015 dan 2016.
Tatoo itu lalu dihapus pada 2016 setelah dia mendapat marah dari ibu dan keluarganya.
Terkait alasan dia membuat tatoo, Pegi mengaku terinspirasi dari pemain sepakbola Crystal Palace, Wilfred Zaha.
Wilfred Zaha memiliki tatoo bergambar bintang yang diukir di lehernya.
"Saya sangat hobi bola. Pemain bola (Wilfred Zaha) ada gambar tatoo bintang di leher," sebut Pegi di acara yang dipandu Aiman Witjaksono.
Saat ditanya Aiman, apakah gambar bintang yang dibuat tatoo itu melambangkan salah satu geng motor, Pegi mengaku tidak tahu.
"Tidak pernah tahu sama sekali," tegasnya.
Kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni RM mengungkapkan perihal tatoo ini tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) halaman 21 hingga 24 pada 22 Mei 2024.
Diakui Toni, dari pertanyaan tentang tatoo ini, penyidik memang mengarahkan Pegi terkait kelompok tertentu.
Sayangnya, Pegi dengan terang menyebut tatoo itu dibuat tidak melambangkan kelompok tertentu.
"Yang dicari penyidik, ada motif kekerasan antar geng motor. Penyidik mungkin akan menarik menarik dengan kelompok tertentu. Tatoo sebagai lambang. Tapi ternyata tidak ada hubungan sama sekali," tegas Toni.
Sebelumnya, Ayah Pegi Setiawan, Rudi Irawan menjelaskan bahwa tato itu dibuat saat Pegi sedang berada di Bandung.
Pegi Setiawan, kata Rudi, membuat tato bintang di tangan kanannya pada Minggu 28 Agustus 2016.
Tato itu dibikin Pegi setelah peristiwa terbunuhnya Vina dan Eky sehari sebelumnya.
"Setelah peristiwa bikinnya. Posisinya di Bandung sama temannya Rian," kata Rudi kepada Dedi Mulyadi di channel Youtube Dedi Mulyadi yang tayang pada Minggu (7/7/2024).
Rian, yang merupakan teman kerja sesama kuli di Bandung, yang mengantarkan Pegi untuk membuat tato.
Awalnya Pegi meminta izin ke Rudi untuk jalan-jalan bersama Rian membeli baju.
"Izin ke saya Pegi mau ke kota beli baju. Terus ada seni tato, yang bisa dihapus. Bikin di sana," ujarnya.
Namun, saat di tempat pembuatan tato, Pegi malah tekor.
Ia merasa ditekan oleh sang pembuat jasa tato di daerah Tegallega. Harga jasa yang semula sepakat Rp 150 ribu ditekan menjadi Rp 500 ribu.
"Ternyata itu ditekan harganya Rp 500 ribu jadinya. Tadinya Rp 150 ribu sudah deal tapi ditekan jadi Rp 500 ribu," cerita Rudi.
Sudah tekor, Pegi juga kena omel oleh sang ibu, Kartini, gara-gara nekat bikin tato.
Kartini pun menyuruh Pegi untuk menghapus tato di tangannya.
Kartini beralasan adanya tato di tangan membuat Pegi tidak bisa salat.
Mau tak mau, Pegi menghapus tatonya karena diminta sang ibu pada 30 Agustus 2016.
"Tangannya divideoin sama saya, dikirim ke ibunya. Ibunya enggak mau kayak anak nakal aja enggak bisa salat. Jadi Pegi disaranin sama tukang genteng sama obat pk (penghapus tato)," kata Rudi.
Tak hanya tekor dan kena omel Kartini, tato Pegi pun disebut-sebut oleh kuasa hukum Polda Jabar saat persidangan gugatan praperadilan.
Tato itu diduga sebagai upaya penghilangan jejak Pegi Setiawan atas keterlibatannya di kasus Vina Cirebon.
Namun, sang ayah membantahnya.
"Bukan (penghilangan jejak), karena buatnya di Bandung," pungkasnya.
Pengakuan Ibu Pegi
Kartini, ibu kandung Pegi itu mengungkap tabiat putranya yang dia kenal sebagai anak baik, tidak pernah merokok.
Menurut ibu kandung Pegi Setiawan, Kartini, anak pertamanya itu tidak pernah merokok apalagi minum-minuman keras.
Bahkan diungkap Kartini, Pegi tidak pernah meninggalkan shalat.
Pengakuan Kartini itu berbeda dengan jejak digital di akun Facebook Pegi Setiawan.
Sebelum kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya Eky, di tahun 2016, Pegi pernah berfoto sambil merokok.
Pegi bahkan beberapa kali memamerkan tato di tangan kanannya.
Bahkan saat ditangkap polisi, terlihat pada foto yang beredar kalau Pegi memiliki tato.
Menurut Kartini, putra sulungnya itu selepas lulus SMP sudah langsung bekerja.
"Pegi itu kerjanya bangunan dari sejak keluaran SMP terbuka," kata Kartini dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Sabtu (25/5/2024).
Kartini juga menceritakan masa kecil Pegi yang sudah ditinggal oleh ayahnya sejak kelas VI SD.
"Pegi mau SMP, bapaknya pergi ke Bandung, gak balik selama 3 tahun, ninggalin anak 4," tuturnya.
Sejak saat itu, Kartini pun berpisah dengan ayah Pegi, Rudi Irawan.
Kemudian setelah lulus SMP, Pegi diajak oleh sang ayah bekerja sebagai kuli bangunan.
Dari pekerjaannya itu, Pegi berhasil menyekolahkan dua adiknya.
"Alhamdulillah adik-adiknya dibiayain sama Pegi sekolah," kata dia.
Apalagi menurut Kartini, putra sulungnya itu merupakan anak yang baik.
"Alhamdulillah dia baik anaknya nurut, solat gak ketinggalan," terangnya.
Kartini pun membantah kalau anaknya ikut geng motor.
Diakui Kartini, Pegi hanya punya motor yang sehari-hari dipakai untuk bekerja.
"Motor punya cuma buat kerja. Gak (masuk geng motor)," jelas Kartini lagi.
Bahkan menurut Kartini, Pegi selama ini jarang nongkrong karena waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja.
Kemudian Dedi Mulyadi pun bertanya apakah Pegi suka minum-minuman keras.
Kartini pun mengatakan kalau anaknya tidak merokok apalagi minum alkohol.
"Pegi gak minum-minuman, gak rokok, gak kopi," jelas Kartini.
Kemudian Dedi Mulyadi mengatakan kalau cara mengecek orang yang tidak suka merokok tinggal diperiksa giginya.
"Paling dia sukanya es guday (Good Day), gitu aja," kata dia lagi.
Sementara itu, saat dicek jejak digital Pegi di akun Facebooknya, ia ternyata pernah memposting foto sedang merokok.
Foto itu diposting Pegi pada bulan Juli 2015, sebelum pembunuhan Vina dan Eky.