TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok Aep kini menjadi sorotan publik setelah Pegi Setiawan menang di praperadilan dan dinyatakan bebas pada Senin, 8 Juli 2024.
Aep menjadi sorotan publik lantaran pengakuannya yang mengaku berada di Tempat Kejadian Perkara atau TKP saat penyerangan terhadap Vina Cirebon atau Vina Dewi Arsita dan Eky alias Muhamad Rizky Rudiana.
Tidak hanya itu, Aep juga membuat pengakuan mengenali wajah pelaku saat peristiwa tragis tersebut.
Aep bahkan menyebut melihat sepeda motor Smash warna pink yang merupakan motor milik Pegi Setiawan.
Pengakuan Aep itulah yang lantas membuat Polda Jabar menetapkan Pegi Setiawan sebagai tersangka dalam kasus Vina Cirebon.
"Ya saya mengenalinya (DPO) cuman saya tidak tahu namanya," ujar Aep, dalam sebuah wawancara, mengutip laman Kompas TV, Jumat (31/5/2024).
"Waktu penangkapan itu saudara Pegi itu nggak ada ya, tapi pas waktu kejadian itu ada."
Kini pengakuan Aep itu berbalik menyerangnya, pasalnya Pegi Setiawan justru terbukti menjadi korban salah tangkap dalam kasus Vina Cirebon.
Pegi Setiawan kini dibebaskan karena PN Bandung mengabulkan gugatannya atas penetapan tersangka oleh Polda Jabar.
Kuasa Hukum Pegi Curigai Kesaksian Aep
Kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni RM mengungkapkan keraguannya akan kesaksian dari Aep yang disebut-sebut sebagai saksi kunci dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon pada 2016 silam.
Kesaksian Aep dianggap bohong karena pernyataannya yang terkesan janggal.
Untuk itu Toni mendesak polisi agar melakukan pemeriksaan ulang pada Aep dengan menggunakan lie detector atau detektor kebohongan.
"Keterangan Aep selama ini yang sudah beredar di media sangat meragukan, karena pernyataannya banyak kejanggalan yang ada," kata Toni, dilansir Tribun Jabar, Jumat (31/5/2024).
Toni mengungkap, salah satu yang janggal dari kesaksian Aep adalah soal pengakuannya yang mengenali wajah pelaku termasuk Pegi saat kejadian delapan tahun silam.
Padahal saat kejadian, lokasi pembunuhan Vina dan Eki itu dalam kondisi gelap dan berjarak sekitar 100 meter dari lokasi Aep.
Toni menegaskan, kesaksian Aep ini sangatlah mempengaruhi masa depan Pegi.
"Oleh karena itu, kami minta Aep kembali memberikan keterangan dengan menggunakan alat detektor atau deteksi kebohongan."
"Karena ingat, kesaksian Aep ini akan mempengaruhi masa depan orang, dalam hal ini Pegi Setiawan," jelas dia.
Lebih lanjut Toni menegaskan, jika memang Aep mengenali Pegi sejak 2016 lalu, seharusnya Pegi sudah lama tertangkap.
Nyatanya Pegi baru ditangkap setelah menjadi DPO selama delapan tahun lamanya.
"Ya makanya, saya sebagai penasehat hukum jika penyidik mendengar hal ini maka saya minta kepada penyidik agar kesaksian Aep ini supaya objektif."
"Apalagi ada pihak yang independen itu dilakukan pemeriksaan lagi dengan alat deteksi kebohongan atau detektor," tegas Toni.
Aep Dicurigai Sebagai Pelaku
Sementara itu, mantan Kabareskrim Komjen Pol Purn Susno Duadji meragukan pengakuan Aep yang mampu melihat dan mengenali seseorang dari jarak 100 meter pada malam hari.
Lalu, muncul 11 nama pelaku dalam BAP Iptu Rudiana padahal saat itu tidak ada di TKP.
Susno menduga Iptu Rudiana mendapatkan nama itu dari Aep.
Tak hanya itu, Susno justru curiga Aep adalah pelaku pembunuhan Vina Cirebon dan Eki.
Bukan menuduh, tetapi Susno mengaku memiliki alasan kuat atas argumennya itu.
"Kalau saya jadi penyidik, saya perdalam Aep. Kenapa adanya 11 nama berasal dari BAP Rudiana (ayah Eki). Rudiana tidak ada di TKP," kata Susno, Jumat (5/7/2024).
"Jangan-jangan ini pelakunya. Jangan-jangan si Aep pelakunya kok dia bisa tahu persis. Saya curiga besar mudah-mudahan ga lari, bisa jadi Aep pelakunya," sambung Susno.
Susno meyakini nama-nama terpidana ini didapat Iptu Rudiana berdasarkan keterangan dari Aep.
Apalagi Aep pernah menyebut aksi pelemparan batu terhadap Vina dan kekasihnya, Eki pada tahun 2016 silam.
Tak hanya Aep, Susno turut menyeret nama Dede dan Melmel untuk ikut diperiksa.
Warga lain bernama Ferry membantah keterangan Aep, yang mengaku membeli warung rokok di SMPN 11 Cirebon.
Padahal, saat itu tidak ada warung di sana, karena baru berdiri tahun 2022.
Pada tahun 2016 silam, hanya terdapat dua warung di sekitar sekolah tersebut.
Warung Bu Nining yang letaknya berada di dalam permukiman dan warung di seberang SMPN 11 Kota Cirebon, tepatnya di depan MAN 2 Kota Cirebon.