Atta dan Aurel menggelar Tedak Siten, prosesi adat saat pertama kali seorang anak belajar menginjakkan kaki. Salah satunya ada prosesi melewati tujuh jadah.
Keluarga Atta dan Aurel kembali menggelar upacara adat dari tanah Jawa, yaitu Tedak Siten. Tedak artinya turun, sementara siten artinya tanah. Upacara ini diselenggarakan untuk merayakan seorang anak yang belajar menginjakkan kakinya.
Rangkaian upacara adat ini juga dilakukan untuk anaknya yang ke-2, yaitu Azura Humaira Nur Atta. Acara ini berlangsung, kemarin (8/7) dan dihadiri seluruh anggota keluarga besar Atta dan Aurel.
![]() |
Pada upacara adat Tedak Siten, terdiri atas beberapa prosesi.
Salah satu prosesinya adalah Melewati Tujuh Jadah. Jadah ini adalah makanan khas Jawa yang terbuat dari beras ketan. Dalam prosesi ini, jadah tersebut diberikan warna merah, putih, hijau, kuning, biru, merah muda, dan ungu.
Ternyata, prosesi melewati tujuh jadah ini memiliki makna tersendiri. Apa saja maknanya?
Warna yang beragam pada jadah ini menggambarkan berbagai rintangan hidup yang nantinya harus dihadapi anak.
![]() |
Masing-masing warna jadah ini memiliki makna tersendiri. Jadah berwarna merah berarti berani yang mengharapkan agar anak berani dalam melangkah dalam kehidupan.
Jadah berwarna kuning artinya kekuatan lahir batin.
Lalu, warna hijau berarti kesuburan, merah muda berarti cinta dan kasih sayang. Serta warna ungu yang memiliki arti kesempurnaan atau puncak.
Saat melangkahi setiap jadah itu, Azura dibantu oleh kedua orang tuanya. Ameena, sang kakak juga tampak gemas mengikutinya.
Lalu, warna hijau berarti kesuburan, merah muda berarti cinta dan kasih sayang. Serta warna ungu yang memiliki arti kesempurnaan atau puncak.
Saat melangkahi setiap jadah itu, Azura dibantu oleh kedua orang tuanya. Ameena, sang kakak juga tampak gemas mengikutinya.