lokasi yang berdiri di lahan Pasar Jaya ini dibangun setinggi 12 lantai yakni lantai 1-3 untuk ritel dan makanan, 4 untuk gym, 5-7 untuk kantor, 8 untuk ritel dan perkantoran, dan 9-12 untuk Hotel Artotel Group
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) menjadikan halte Dukuh Atas sebagai hub transportasi yang menghubungkan enam moda transportasi untuk mewujudkan kawasan berorientasi transit (transit-oriented development/TOD) bagi pengguna transportasi publik.
 
"Halte Dukuh Atas merupakan proyek pilot karena di dalamnya terdapat berbagai moda transportasi," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat saat meresmikan Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta, Selasa.
 
Tuhiyat menuturkan halte ini menjadi TOD untuk enam moda transportasi yakni light rail transit (LRT) Jabodebek, kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, MRT Jakarta, Bus Transjakarta rute 1B (Palmerah-Dukuh Atas) dan rute 2P (Pasar Senen-Dukuh Atas), perusahaan otobus Primajasa, serta KA Bandara di BNI City.
 
Dia berharap kelak adanya pembangunan LRT Jakarta Fase 1B mampu menghubungkan rute Manggarai menuju Dukuh Atas.
 
Kemudian, lokasi yang berdiri di lahan Pasar Jaya ini dibangun setinggi 12 lantai yakni lantai 1-3 untuk ritel dan makanan, 4 untuk gym, 5-7 untuk kantor, 8 untuk ritel dan perkantoran, dan 9-12 untuk Hotel Artotel Group.
 
"Jadi ini adalah gedung konsep campuran () untuk retail, hotel, makanan, UMKM, dan sebagainya," ujarnya.
 
Mengenai adanya tambahan rute di Halte Tansport Hub Dukuh Atas ini, pihak manajemen PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyatakan sedang mengevaluasi beberapa potensi untuk bisa menambah jumlah pelanggan.
 
"Tinggal nanti kita evaluasi yang Transport Hub ini seperti apa.
Artinya rute juga dinamis, jadi kita lihat evaluasi," kata Direktur Pelayanan dan Bisnis TransJakarta, Fadly Hasan.
 
Fadly menuturkan dua rute itu rata-rata per harinya mencapai 3.500 penumpang.
 
MRT Jakarta selaku pelaksana pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat menyatakan pendanaan kegiatan dialokasikan secara konsorsium melibatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, serta pihak pengembang dalam kawasan senilai total Rp20 triliun lebih.
Baca Lebih Lanjut
TransJakarta Ganti Nama Halte GBK dan Senayan JCC
Detik
Antrean di Halte TransJ CSW Mengular hingga Eskalator Imbas Hujan Deras
Detik
MRT Jakarta nyatakan Stasiun Glodok dan Kota telah terhubung
Antaranews
Orang Jakarta Masih Ogah Pakai Transportasi Umum, Begini Datanya
Detik
Dorong Pembayaran Non Tunai, Bank DKI dan Tokopedia Dukung Visi Jakarta Kota Global
Sindonews
Jakarta Rugi Rp 100 T Gegara Macet, Begini Hitung-hitungannya
Detik
Keluh Penumpang Antre Panjang di Halte CSW Imbas Hujan Deras Guyur Jakarta
Detik
Jakarta Rugi Rp 100 T Gegara Macet Setiap Hari, Begini Hitung-hitungannya
Detik
Progres Terbaru Proyek MRT: Stasiun Glodok-Kota Terhubung
Detik
Tolong Setop Jadikan Perempuan Baduy Objek Konten!
Detik