Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wahyu seorang warga asal Lumajang melaporkan kakak iparnya, Soni dan pengusaha jasa pembongkaran rumah, Hasan ke Polsek Karangpilang, Surabaya.

Keduanya dilaporkan berbuat pencurian dan pengerusakan atas sebuah rumah di Jalan Raya Kedurus Dukuh.

Wahyu melayangkan laporan tersebut setelah dikejutkan kejadian aset miliknya di Jalan Raya Kedurus Dukuh, rata dengan tanah.

Ditambah lagi, semua perabotan seperti empat komputer, kusen, dan besi-besi cor hilang.

Padahal, ia merasa tidak pernah mengutus orang suruhan untuk membongkar rumah lantai dua seluas 593 meter persegi itu. 

"Saya mengetahui yang membongkar rumah mereka berdua, setelah istri dari ipar saya datang ke Lumajang. Bilang rumah saya sudah dibongkar dan ngasih uang Rp20 juta," ungkapnya.

Wahyu mengaku tahu rumahnya hancur kaget bukan kepalang.

Saking kesalnya, dia sampai mengibaratkan kondisi rumahnya roboh kena ledakan bom.

Sudah begitu, menurutnya, nama baiknya rentan tercoreng.

Sebab secara yuridis lelaki usia 42 tahun memang masih menguasai sertifikat rumah, namun sekarang sudah  proses pelunasan pindah tangan ke orang lain.

"Lah pembeli saya itu sudah bayar Rp2,5 miliar, lalu tahu rumah yang akan dimiliki rusak ya jelas marah. Saya dimintai pertanggung jawaban. Ya mau gak mau saya minta keadilan ke polisi," ujarnya.

Sebelum kejadian, kata Wahyu, kakak iparnya memang pernah mengenalkan seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai pemborong.

Pemborong maksudnya adalah orang yang biasa beli barang-barang dari bongkaran rumah untuk dijual lagi.

"Nah waktu itu belum ada deal harga, tapi tahu-tahu sudah dibongkar," katanya.

Wahyu melapor pada Jumat (5/7). Ia meminta ganti rugi senilai Rp75 juta.

Hitungan tersebut muncul karena sebelum ada kejadian sudah ada pemborong yang berani pasang harga Rp75 juta.

Kapolsek Karangpilang, Kompol Arisky membenarkan adanya laporan kasus tersebut. Pihak yang berselisih dalam masalah ialah adik dan kakak ipar.

Si ipar buka harga ke jasa bongkar rumah, tanpa rundingan dengan pemilik rumah. Sebaliknya, jasa pembongkar rumah melakukan eksekusi tapi tanpa terlebih dulu menghubungi pemilik rumah. 

"Semua terlapor sudah jelas identitas dan keberadaannya. Kita sedang mengupayakan mediasi, semoga semua pihak bisa berdamai," tandasnya.

Baca Lebih Lanjut
Raup 4 Juta Penonton, Film 'Ipar Adalah Maut' Didorong Tembus Pasar ASEAN
Fakta Terbaru Kasus Kakak Adik Bunuh Bapak Ternyata Sudah Terencana
Detik
'Mas kok Dingin' Pilu Bocah SD di Malang Tidur Bersama Kakak sudah Meninggal, Sempat Diberi Selimut
Kharisma Tri Saputra
Kakak Minta Polisi Tak Proses Adik di Kasus Pembunuhan Ayah, Ini Alasannya
Detik
5 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Adik Ipar, Ternyata Pertanda Kurang Baik, Takut akan Kehilangan
Ficca Ayu Saraswaty
Adik-Kakak di Jaktim Dijerat Pembunuhan Berencana, Terancam 20 Tahun Bui
Detik
5 Arti Mimpi Suami Selingkuh dengan Adik Ipar Memang Pertanda Buruk, Siap-siap Ada Konflik di Keluarga
Nindya Galuh Aprillia
Azriel Melamar Sarah Terkesan Mendadak, Adik Aurel Dikira Pengangguran, Ashanty Bangga sama Anaknya
Ficca Ayu Saraswaty
Tak Sadar Kakaknya Sudah Meninggal, Sang Adik Tidur dengan Jenazah: Mas Kok Dingin, Tak Selimuti
Firmauli Sihaloho
Polinema Malang Dikabarkan Kena Denda Ratusan Juta Imbas Proyek Pengadaan Tanah
Timesindonesia