Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Wingko Babat cukup melegenda sebagai jajanan yang masuk home industri terpusat di Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Keberadannya bahkan sampai hari ini tetap bertahan dan banyak dijadikan sebagai jajanan oleh-oleh.
Di jalan kanan-kiri bahu jalan sepanjang depan Pasar Babat jajanan dengan bahan baku kelapa dan gula serta tepung itu mudah di dapatkan.
Penumpang kendaraan umum, seperti penumpang bus misalnya, tidak perlu turun, cukup di atas bus bisa diperoleh karena banyak dijajakan oleh pedagang asongan yang naik turun.
Wingko Babat jadi trade mark yang dilestarikan oleh para pelaku usaha di kawasan Babat.
Mereka melestarikan jajanan tradisional wingko Babat agar tetap eksis.
Termasuk kini mulai rutin digelar festival wingko Babat setiap setahun sekali di Lapangan Sawo Babat.
Kini ada cara unik dan menarik yang dilakukan seorang pemilik kafe dalam mempertahankan jajanan tersebut.
Sebuah kafe di Lamongan Jawa Timur mengolah jajanan tradisonal wingko Babat menjadi es wingko Babat khas Lamongan yang menggugah selera.
Es wingko Babat pun kini menjadi favorite banyak pelanggan yang datang ke kafe di Jalan Sunan Giri Lamongan.
Kafe yang menyuguhkan minuman unik bernuansa estetik memberikan sesuatu yang kedengaran aneh di telinga, yang yakni es wingko Babat.
Bahan dasarnya pun cukup mudah, yakni susu kelapa, simple syrup, caramel dan krim kental.
Pembuatannya, pertama dituangkan susu kelapa di tempat yang sudah disiapkan, kemudian tambahkan es batu, lalu dikocok beberapa saat hingga tercampur rata.
Kemudian disiapkan krim kental dan caramel, lalu aduk hingga tercampur dan dituangkan kedua bahan tersebut di tempat susu kelapa yang telah terlebih dahulu disiapkan.
Terakhir ditambahkan roti regar sebagai toping, dan jadilah es wingko Babat khas Lamongan yang segar dan menggugah selera.
Selain minuman tradisional es wingko Babat, salah satu jajanan yang menjadi favorite lainnya adalah deep fried tape manis yang memiliki rasa manis, kenyal serta halus saat dimakan.
Harganya pun ramah di kantong dan cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp 19 ribu hingga Rp 34 ribu.
Minuman hasil idea untuk mempertahankan trade wingko Babat ini cukup diminati masyarakat.
Mereka kebanyakan datang dari berbagai daerah yang ada di Lamongan.
Dengan menu tradisional yang ditunjang tempat dengan nuansa estetik, membuat pelanggan yang datang semakin nyaman saat menikmati sajian menu tradisional tersebut.
Salah satu pelanggan, Hartiwi mengaku ketagihan dengan menu es wingko Babat ini. Ada sensasi tersendiri saat meminum es wingko ini.
Ini tradisional dan diolah menjadi menu minuman yang modern dengan rasa yang cukup mantap.
"Es wingko menarik, menggugah selera untuk penikmat es," kata Hartiwi.
Sementara Guest Relation Officer, Putri Serena mengatakan, menu es wingko adalah menus es andalan kafe.
Olahan menu tradisional es wingko Babat menawarkan sesuatu yang berbeda. Ia melihat di Lamongan ini belum ada menu tradisonal yang diolah menjadi menu modern
"Kami ingin melestarikan menu tradisional. Rasa tidak bisa dibohongi," katanya.
Ada juga deep fried tape manis yang dikemas secara modern ini.
Penasaran? tidak ada salahnya untuk datang dan menikmati langsung bersama anggota keluarga, teman maupun relasi.