TRIBUN-MEDAN.COM, DELISERDANG - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni melakukan pelepasan ekspor perdana kerupuk kulit ikan patin sebanyak 2.500 kilogram produksi UMKM ke Malaysia.

Dia berharap kegiatan ini mampu mendorong UMKM lain untuk memanfaatkan peluang ekspor di pasar global yang besar.

“Saya harap ekspor ini kita perbesar, yang lain (UMKM) harus menyusul, kita harus digital go internasional, memang pasar lokal kita besar sekali, tapi jangan lupa pasar ekspor global, kalau kita lihat ekspor cukup besar,” kata Agus Fatoni di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Medan I, Deliserdang, Sumut, Jumat (5/7/2024).

Fatoni menilai pasar lokal mempunyai peluang yang cukup besar dalam melakukan ekspor sehingga diharapkan ekspor produk UMKM dari Sumut ke depan semakin besar, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital.

Oleh karena itu, dia terus berupaya untuk menaikkan kelas UMKM di Sumut, di antaranya dengan membantu permodalan, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bahkan gencar melakukan promosi.

“Upaya ini akan kita lakukan dan terus perkuat,” kata Fatoni.

Sebagaimana diketahui, Sumut memiliki potensi perikanan yang dapat diambil UMKM.

Saat ini terdapat 1,16 juta UMKM Sumut yang menyerap tenaga kerja sebesar 80 persen dari total jumlah tenaga kerja.

Pada sektor perikanan, Sumut memiliki lahan budidaya ikan sebesar 138 ribu hektare dengan produksi 163 ribu ton. 

Sementara itu, produksi ikan patin Sumut sendiri sebesar 11 ribu ton.

Sedangkan volume ekspor perikanan Sumut, pada bulan Januari hingga Mei 2024 mencapai 62 ribu ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 293 juta.

“Jadi perikanan Sumut ini potensinya sangat besar, UMKM yang mengolah produksi perikanan Sumut masih sangat kecil,” ujar Fatoni.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kalautan dan Perikanan Hari Maryadi menjamin produk ikan patin yang diekspor telah sesuai dengan standar mutu ekspor.

Ini dikarenakan hal tersebut merupakan poin penting sebelum melakukan ekspor barang.

Hari memberi contoh, misalnya produk yang masuk Uni Eropa harus dipastikan mutunya mulai dari pembenihan, pembesaran, panen hingga pengolahan. 

“Untuk itu, sekarang kita memastikan mutu produk itu dari hulu, untuk memastikan ini kita juga terus bersinergi dengan pemda dan instansi,” kata Hari.

(cr14/tribun-medan.com)

 

(cr14/tribun-medan.com)

 

Baca Lebih Lanjut
Pertamina Sumbagut: Ekspor kulit patin bukti UMKM Sumut mampu bersaing
Antaranews
Rumah BUMN Batam perkenalkan UMKM Kepri di pasar global
Antaranews
Kementan: Cirebon berhasil ekspor ubi jalar ke Korea dan Jepang
Antaranews
Mendag lepas ekspor 190 ton kopi Deli ke Amerika 
Antaranews
Kadin dan JETRO perkuat kerja sama peningkatan kapasitas UMKM
Antaranews
BPOM RI Temukan Banyak Jajanan Pasar Berisiko Kanker, Cone Es Krim-Kerupuk
Detik
Kerajinan Tangan Khas Melayu Produksi UMKM Batam Unjuk Gigi di Pameran Malaysia
Sahabat UMKM, Komitmen Pj Wali Kota Malang Lebih Dekat dan Naik Kelas
Timesindonesia
PJ Wali Kota Bandung Bertemu Ketum ICE, Bahas Berbagai Potensi Bisnis dan Ekspor ke Pakistan 
Kemal Setia Permana
Pemulihan sektor manufaktur Malaysia diprediksi terus berlanjut
Antaranews