TRIBUNJATIM.COM - Tak semua sopir bajaj mampu menyaksikan persalinan di kendaraannya.
Namun siapa sangka Pak Min menjadi sopir bajaj yang sigap membantu persalinan seorang ibu hamil.
Pak Min bahkan mengaku menerima berkah setelah membantu penumpang melahirkan di kendaraannya.
Pak Min merupakan sopir bajaj yang kisahnya viral di media sosial.
Pak Min yang berusia 55 tahun biasanya mangkal di Terminal Grogol, Jakarta Barat.
Min bercerita, ia pernah mengantar penumpang yang sedang hamil untuk bersalin.
"Waktu itu, saya pernah kedapatan penumpang melahirkan di bajaj saya," ucap Min saat ditemui di Terminal Grogol, Jakarta Barat, Selasa (2/7/2024).
"Enggak apa-apa waktu itu kotor, asal berkah," tambah dia.
Min lupa kapan pasti kejadian tersebut. Namun ia ingat mengendarai bajaj berkelir oranye saat itu.
Ketika kejadian, Min mulanya mendapatkan penumpang dari belakang Kampus Trisakti, ke tempat praktik bidan di Grogol, Jakarta Barat.
"Suami istri, si istri mau melahirkan ke bidan," ucap Min.
Saat penumpang sudah naik, Min pun langsung mengendarai bajajnya dengan hati-hati.
Tak lama, penumpang itu menunjukkan gelagat untuk melahirkan.
Perempuan itu pendarahan dan perutnya sakit lantaran kontraksi.
"Enggak tahunya mau ke luar bayinya," ucap Min.
Sontak saja Min dan sang suami penumpang itu langsung sigap untuk membantu persalinan mendadak.
Min kemudian menepikan bajajnya dan langsung membantu persalinan penumpang di dalam kendaaraannya.
Tak lama kemudian, bayi penumpang itu pun lahir.
Dengan tubuh dan pakaian Min berlumuran darah, ia pun langsung menyetir bajajnya ke tempat praktik bidan.
Namun, Min tidak mempermasalahkan hal itu ia langsung bergegas kembali.
Ia menyebut hal itu akan membawa berkah untuknya.
"Wah badan saya berlumuran darah. Kotor-kotor deh enggak masalah. Kotor ini bawa berkah," ucap Min.
Min mengaku menggendong bayi penumpang itu ketika sampai di tempat praktik bidan.
Bahkan, ia ikut terharu merasakan momen tersebut.
Min juga mengantar penumpangnya itu kembali ke rumahnya.
Benar saja, entas sugesti atau tidak, efek momen itu terasa keesekokan harinya dan menjadi rezeki untuknya.
"Besoknya saya narik bajaj lancar. Abis antar penumpang, beberapa meter dapat lagi begitu saja terus," ungkap Min.
Antar Penumpang Cari Oleh-oleh Wingko, Tukang Becak di Tuban Meninggal Mendadak
Seorang kakek tukang becak di perkotaan Tuban bernama Tajib meninggal dunia mendadak pada Rabu (3/7/2024) siang.
Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Bravo Swalayan Tuban sekitar pukul 11.00 WIB. Saat kakek tukang becak berusia 69 tahun ini mengantar penumpangnya.
Kholis (52) si penumpang becak tersebut menceritakan, kejadian itu bermula saat dirinya berada di Alun-alun Tuban hendak mencari oleh-oleh Wingko.
Perempuan asal Trenggalek ini kemudian mendapat becak Tajib dan meminta Tajib mengantarkannya ke tempat oleh-oleh di Jalan Basuki Rahmat dekat Bravo Swalayan Tuban.
Tiba di lokasi tempat oleh-oleh yang dekat dengan Bravo Swalayan Tuban tersebut, Wingko yang dicarinya tidak ketemu. Dan, dia meminta Tajib putar balik.
"Saat putar balik ini bapaknya (Tajib, red) turun mendorong becak, tiba-tiba jatuh,” terang wanita parubaya ini kepada awak media, Rabu (3/7/2024) siang.
Saat pengayuh becak asal Desa Jatimulyo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban itu terjatuh, lanjut Kholis, dirinya langsung meloncat dari atas becak yang ditumpangi.
"Saya juga langsung minta tolong ke orang-orang sekitar lalu para orang-orang ini mengevakuasi dan memberi pertolongan," terangnya.
Sayangnya, imbuh Kholis, Tajib yang terjatuh tersebut akhirnya meninggal dunia. Khotib, salah satu saksi kejadian mengatakan hal serupa.
Mengetahui peristiwa itu, tambah Khotib, dia dan para saksi lain akhirnya melapor ke petugas kepolisian Polsek Tuban Polres Tuban.
Sejumlah polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Sementara itu, jenazah korban langsung dievakuasi petugas ke RSUD dr Koesma Tuban untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.
Kapolsek Tuban Polres Tuban AKP Budi Friyanto mengemukakan, pihaknya masih menyelidiki peristiwa meninggal dunianya Tajib.
"Diduga, korban (Tajib, red) mengalami serangan jantung," jelas perwira polisi dengan tiga balok emas di pundaknya tersebut.