Kelinci adalah hewan ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai ternak pedaging dan juga ternak hias. Ternak pedaging berarti kelinci dipelihara untuk menghasilkan produk daging yang nantinya dikonsumsi.
Sementara ternak hias berarti kelinci dirawat sebagai hewan peliharaan. Hewan mamalia dari famili Leporidae ini memiliki banyak jenis di seluruh dunia.
Penasaran dengan jenis-jenis kelinci? Simak di artikel berikut!
Mengutip Our Future Homestead, sebenarnya hampir semua jenis kelinci bisa dirawat sebagai ternak pedaging. Tetapi, beberapa jenis kelinci lebih cocok dijadikan ternak pedaging dibandingkan kelinci lainnya.
Jenis kelinci yang cocok jadi ternak pedaging mesti memiliki pertumbuhan yang cepat, memiliki perbandingan daging dan tulang yang bagus, dan mampu bereproduksi dengan cepat.
Seperti namanya, kelinci New Zealand berasal dari New Zealand, Australia. Mengutip Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, kelinci ini memiliki tubuh yang cukup besar, dengan berat rata-rata 5 kilogram. Pertumbuhannya pun cepat sehingga dimanfaatkan sebagai kelinci pedaging.
Ciri kelinci New Zealand adalah warna bulu yang putih mulus, tetapi ada juga yang berwarna merah dan hitam. Tubuhnya pun tebal dan padat.
Kelinci Chinchilla berasal dari Amerika sehingga disebut juga kelinci American Chincilla. Ada 2 jenis kelinci Chinchilla, yakni Chinchilla Mini dan Chinchilla Giant.
Ciri khusus kelinci ini yaitu berwarna abu-abu gelap dengan warna abu-abu mutiara dan hitam. Tergantung variasinya, berat tubuhnya sekitar 4 sampai 8 kilogram.
Kelinci California adalah hasil persilangan antara kelinci New Zealand dan kelinci Chinchilla, jadi tak heran jika kelinci California adalah salah satu jenis kelinci paling populer untuk dibesarkan sebagai pedaging.
Kelinci California memiliki bulu berwarna putih dengan bintik hitam di area hidung, telinga, dan kaki. Beratnya sekitar 3,6 sampai 5 kilogram. Ukurannya lebih kecil daripada kelinci New Zealand, tetapi induknya lebih lembut dan tenang daripada kelinci New Zealand.
Jenis kelinci yang satu ini adalah salah satu jenis kelinci tertua di dunia. Berasal dari wilayah Champaign di Prancis, kelinci Champagne d'Argent sudah dijadikan ternak pedaging sejak tahun 1600-an.
Jenis kelinci ini memiliki berat sekitar 4 sampai 5,4 kilogram. Dagingnya memiliki kadar lemak yang lebih tinggi dibandingkan daging kelinci jenis lain.
Kelinci Rex juga merupakan jenis kelinci yang populer dijadikan ternak pedaging. Mengutip A Farm Girl in the Making, jenis kelinci ini populer di kalangan peternak kelinci karena perbandingan daging dan tulangnya bagus, serta bulunya lembut.
Kelinci Rex memiliki berat 3 sampai 5 kilogram dan bisa melahirkan 6 sampai 12 anak kelinci sekaligus.
Bagaimana jika detikers ingin membesarkan kelinci sebagai binatang peliharaan, alias ternak hias? Hal yang harus dipertimbangkan antara lain sifat kelinci yang berbeda-beda.
Selain itu, detikers juga perlu memperhatikan kemungkinan kelinci terserang penyakit, infeksi, atau serangan kutu dan serangga.
Kelinci Netherland Dwarf berasal dari negeri Belanda, tetapi saat ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Tubuhnya pendek, kepalanya bulat, lehernya pendek, dan beratnya hanya mencapai 1 kilogram.
Pertumbuhan kelinci Netherland Dwarf cukup lambat, tetapi jenis kelinci ini terkenal aktif dan lincah. Tetapi, kelinci ini agak sulit dijinakkan karena merupakan hewan liar. Mengutip PetHelpful, dengan perawatan yang baik, kelinci ini bisa hidup 10 sampai 12 tahun.
Seperti namanya, kelinci Dutch juga berasal dari Belanda. Tubuhnya mungil dan lucu sehingga sering dipelihara pencinta kelinci. Jenis kelinci ini memiliki beragam warna bulu, antara lain kombinasi abu-abu, putih hitam, dan cokelat. Berat tubuhnya hanya sekitar 1,5 sampai 2 kilogram.
Kelinci Dutch memiliki sifat tenang dan lembut, tetapi sangat suka bersosialisasi dengan manusia. Kekurangannya adalah isu standar kelinci pada umumnya, seperti serangan kutu dan nyamuk dan gigi yang terus tumbuh sehingga kelinci harus terus mengunyah sesuatu. Kelinci jenis ini bisa hidup 5 sampai 8 tahun.
Kelinci Mini Rex juga merupakan jenis kelinci yang populer dijadikan peliharaan. Beratnya sekitar 1,5 sampai 2 kilogram saja. Sifatnya pun tenang dan pendiam serta tidak butuh banyak perawatan. Jenis kelinci ini bisa hidup sekitar 5 sampai 7 tahun.
Jenis kelinci Holland Lop memiliki sifat energetik dan ramah, sehingga cocok jadi binatang peliharaan. Dengan beratnya sekitar 1 sampai 2 kilogram, kelinci Holland Lup tergolong energetik dan butuh banyak ruang gerak.
Karakter lainnya adalah, kelinci ini juga banyak berganti bulu di musim panas. Kelinci Holland Lop memiliki masa hidup yang cukup panjang, yaitu 7 sampai 14 tahun.
Kelinci Mini Lop atau Miniatur Lop memiliki berat 2 sampai 2,7 kilogram. Kelinci ini sangat suka dipeluk dan dielus, sehingga jadi favorit banyak pencinta kelinci.
Kekurangannya adalah kelinci ini sangat aktif dan cenderung mengunyah barang lebih banyak dibandingkan jenis kelinci lainnya. Kelinci Mini Lop memiliki masa hidup 5 sampai 10 tahun.
Ternyata ada jenis kelinci yang cocok jadi ternak pedaging dan ada juga yang lebih cocok jadi hewan peliharaan. Detikers, apakah kamu tertarik memelihara kelinci?