Peneliti BRIN menemukan lukisan cadas tertua di Kabupaten Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. Dengan tim dari Griffith University dan Southern Cross University, peneliti berusaha untuk mencari arti dari lukisan itu. Lantas, apa artinya?
Sebagai informasi, riset kolaboratif ini telah berlangsung sejak 10 tahun lalu. Para peneliti berusaha untuk mencari jejak awal manusia yang mengantarkan mereka ke gua kapur di Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.
\nLukisan di dinding gua itu menunjukkan tiga sosok manusia yang sedang berinteraksi dengan babi hutan. Para peneliti yakin lukisan tersebut berusaha untuk menyampaikan sesuatu.
"Ini cerita yang bisa kita simak sekarang ini jadi untuk babi mungkin dia diburu dengan merunduk terus ada tongkat atau tali panjang menempel ke babi," papar Adhi Agus Oktaviana selaku ketua tim peneliti dari BRIN dalam Pers Konferensi di Gedung BRIN, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Oktaviana juga memaparkan jika peneliti lain mengartikan lukisan cadas sebagai lukisan bertema spiritual. Kendati demikian, Oktaviana beranggapan jika ia melihat lukisan tersebut seperti yang tergambar, yakni tentang perburuan.
"Ide-ide tentang spiritual ke arah sana. Tapi kalau menurut saya kita bisa melihat ada adegan perburuan," ujarnya.
Menurut Oktaviana, menemukan lukisan cadas membutuhkan tenaga dan keberuntungan. Setelah menemukan lukisan yang diincar, para peneliti berusaha untuk menentukan usia lukisan dengan metode terkini.
Oktaviana memaparkan jika usia lukisan dapat diukur dari kandungan colaroid. Dengan metode ablasi laser U-Series, para peneliti bisa menentukan dengan tepat berapa usia lukisan.
Adapun metode lukisan ini dikenalkan oleh Profesor Maxime Albert dari Griffith University dan Profesor Renaud Joannes-Boyau dari Southern Cross University.
Sebelum sampel diolah dengan metode ablasi laser U-Series, peneliti perlu merekam gambar cadas dengan waktu 40 menit-1 jam.
"Nah jadi bagaimana sih arkeolog bekerja untuk perekaman gambar cadas sekarang sudah ada teknologi lebih gampang untuk mapping. Kita cuma butuh hampir 40 menit atau 1 jam," papar Oktaviana.
Hasil penelitian ini telah diunggah di Jurnal Nature dengan judul Kajian 'Seni Gua Narasi di Indonesia 51.200 Tahun Lalu' bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.