Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri menominasikan tiga pemain keturunan untuk berlaga di ajang Piala AFF U-19 2024.
Piala AFF U-19 2024 akan digelar pada 17 - 19 Juli mendatang di Surabaya. Saat ini baru ada satu pemain keturunan dalam tim, yakni Jens Raven.
Setidaknya masih ada tiga calon pemain keturunan lain yang diproyeksikan memperkuat Timnas U-19. Indra Sjafri menjelaskan bahwa memilih pemain diaspora dari luar negeri bukan hal mudah.
Sebelumnya ada lima pemain keturunan yang memperkuat Timnas U-19 di Turnamen Toulon. Tapi cuma Jens Raven yang masih dipertahankan Indra Sjafri.
"Kemarin di Toulon ditambah beberapa pemain (diaspora) yang sudah kami pantau, tapi kan tidak segampang itu. Apalagi ini usia muda. Tidak segampang itu dia melakukan perpindahan kewarganegaraan," kata Indra Sjafri kepada wartawan, Senin (1/7/2024).
"Karena ada pertimbangan-pertimbangan yang saya sebagai pelatih juga tidak bisa gegabah menentukan kualitas. Kecuali kalau pemain senior yang caps-nya sudah banyak, profile-nya sudah jelas, mungkin cepat ditentukan dia memang pemain bagus. Tapi kalau usia-usia 18 tahun, ini harus cukup hati-hati," ujarnya menambahkan.
Indra Sjafri diketahui pernah berkunjung ke Eropa untuk mencari pemain keturunan. Dari pantauannya di sana, ada beberapa pemain yang masuk daftar incaran.
Sebanyak tiga nama sudah disodorkan Indra Sjafri ke PSSI. Diharapkan para pemain yang belum diungkap identitasnya itu bisa membantu kiprah Indonesia U-19 di Piala AFF U-19.
"Kami telah memberikan beberapa nama dari semua pemain yang pernah ketemu dengan saya di Belanda. Saya sudah bicarakan dengan PSSI. Itu nanti PSSI yang menelusuri. Pertama, PSSI-lah ini yang menelusuri silsilahnya," tutur Indra Sjafri.
"Karena saya juga mendengar ada yang sesuai dengan Undang-Undang 12 tahun 2006 dan juga tidak sesuai dengan aturan FIFA. Makanya sekarang tim PSSI sedang mencoba menelusuri secara administrasi memungkinkan untuk atau tidak," ucapnya.
"Kalau Jens kan sudah. Saya ada merekomendasikan posisi depan satu, tengah satu, dan kalau tidak salah bek kiri satu. Biar PSSI yang merilis karena nama tersebut akan valid setelah silsilahnya ditelusuri dan memang bisa untuk diproses dan orang tuanya mau untuk diproses," katanya lagi.