Seorang suami menganiaya istrinya sampai tewas di RT 7/ RW 4 Gang Asoka, Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim). Warga menyebut, korban ditemukan dalam kondisi tak berbusana.
Sekretaris RT, Hendra (38) mengatakan, korban ditemukan setelah orang tua pelaku lapor ke RT. Ketika rumah pelaku didatangi, korban sudah tergeletak di dapur dekat kamar mandi.
Hendra pun mengatakan dia mendatangi lokasi kejadian ditemani orang tua pelaku. Hendra melihat korban sudah tertutup kain selimut.
"Saya ke situ udah ketutup (selimut), pengakuan dari bapaknya (orang tua pelaku) sih 'saya yang nutup' katanya. Karena posisi maaf ya telanjang," kata Hendra saat ditemui di rumahnya, Senin (1/7/2024).
Hendra pun mengatakan sempat berbincang dengan orang tua pelaku. Dia menyebut orang tua pelaku dihubungi pukul 02.00 WIB.
"Jadi pengakuan (orang tua) pelaku nih ditanya polisi, 'kenapa bisa ngebunuh?', jam berapa?' 'Saya dihubungi jam 2 sudah meninggal,'" katanya
Diketahui, Insiden itu terjadi pada Minggu (30/6). Pelaku adalah Andika Ahid Widianto (27) sedangkan korban adalah Rizky Nur Arifahmawati (26). Keduanya punya anak perempuan berusia 8 bulan dan tinggal bersama.
Hendra menemukan korban tergeletak di ruang dapur dekat kamar mandi. Saat itu pelaku sedang rebahan di sampingnya bersama anaknya.
Hendra mengatakan, baik pelaku maupun korban baru tinggal di lingkungan itu sekitar dua pekan. Pelaku bekerja sebagai karyawan KAI Dipo Cipinang.
"Dia itu di sini baru dua mingguan, pendatang. Dari KTP-nya, si laki-laki ini dari Bekasi, Keranji, sama Bekasi juga si perempuan ini," tukasnya.
"(Pelaku) Kerja, dari denger pas interogasi polisi, si laki-laki ini kerja di KAI, nggak tau bagian apa, Dipo Cipinang," lanjutnya.
Hendra melanjutkan, pelaku awalnya hanya menghubungi orang tua dan kantor soal istrinya tewas. Warga baru tahu setelah orang tua pelaku datang dan lapor ke Pak RT.
"Nah warga itu baru tahu sekitar jam 4 sore tuh. Orang tuanya itu laporan ke Pak RT, dia lari ngos-ngosan ke rumah. Ditanya Pak RT, 'bapak habis dari mana?' Kata dia 'saya mau laporan ke Pak RT, 'anak saya baru bunuh mantu saya'. Jadi keluarga ada empat orang, dua motor. Jadi satu orang lapor, tiga jaga di sana. Warga datanglah itu, ramai," jelas Hendra.
Tak lama berselang, polisi datang ke lokasi kejadian dan menginterogasi pelaku. Hendra yang berada di sana mendengar proses interogasi tersebut.
"Si pelaku ini waktu diinterogasi polisi ngaku dan jelas. Di sana ada warga juga lihat proses interogasinya," ujar dia.
"Waktu ditanya katanya dipukul pakai tangan. Terus 'ada alat nggak?' 'Nggak nggak ada', 'dijedotin ke tembok nggak?' 'Nggak kok' katanya. Dia bilang mukul, kepala kayaknya, lalu katanya keluar darah dari mulut. Belum tahu berapa kali mukulnya," sambungnya.
Dari yang didengar Hendra, kejadian pelaku memukul korban sekira pukul 13.30 WIB. Katanya ketika itu tidak ada warga yang mengetahui ada cekcok atau keributan sebelum kejadian.
"Saya kurang tahu kalau ada cekcok. Tapi menurut ayah pelaku, pelaku sudah berencana urus surat cerai, namun berkasnya belum komplet jadi ditolak," ucapnya.
"Nggak kedengeran (ribut-ribut). Kalau ada ribut ribut biasanya pada lapor. Pak RT ada keributan di sini nih," kata dia