Kamitetep adalah hama rumah tangga yang bisa menyebabkan gatal, meski tidak menggigit. Serangga ini berwujud kepompong ulat mirip biji labu, pipih, lunak, dengan warna cokelat muda.
Dikutip dari buku Me and My Pet karya Muhammad Getar, kamitetep juga menyebabkan bentol ketika bersentuhan dengan kulit manusia. Habitat kamitetep adalah lokasi lembab di rumah, misal dinding kamar mandi dan kolong tempat tidur.
Menurut pakar ilmu serangga dan hama tumbuhan dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Ir Edhi Martono, M.Sc, PhD, kamitetep tidak mengandung racun. Reaksi gatal muncul akibat debu dan kotoran pada selubung kamitetep.
"Kalo sampai kesentuh kemudian menjadi kemerah-merahan gitu kan, seperti kena ulat berbulu.
Secara umum, gejala gatal yang menyertai setelah bersentuhan dengan kamitetep adalah:
Dikutip dari Medical News Today, bengkak dan gatal akibat kamitetep biasanya hilang sendiri dalam 1-2 minggu. Penanganan dan pengobatan yang dilakukan bertujuan meringankan gejala yang muncul saat gatal.
Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
Air dingin dipercaya dapat meringankan rasa gatal akibat gigitan atau hinggapnya kamitetep di kulit. Detikers cukup menyiapkan kain bersih, air dingin atau es batu, dan wadah untuk mengompresnya.
Jangan menempelkan es batu langsung ke kulit melainkan bungkus dengan kain bersih. Kompres di area yang terasa gatal selama 10-15 menit dan lakukan berulang hingga rasa gatal mereda.
Rasa nyeri dan panas karena kamitetep dapat diredakan dengan obat di apotek seperti parasetamol dan antihistamin.
Salep kortikosteroid sering digunakan untuk mengurangi peradangan pada kulit. Seorang yang terkena alergi kamitetep dapat mengoleskannya secara berkala di kulit yang sudah dibersihkan. Namun obat ini membutuhkan peninjauan lebih lanjut oleh dokter karena menimbulkan reaksi berbeda di setiap orang.
Penggunaan obat dan salep sebaiknya dilakukan sesuai petunjuk dokter. Obat dan salep biasanya diberikan bila gatal dan bengkak sudah terjadi lebih dari dua minggu atau beberapa bulan.
Beberapa langkah pertama ini dilakukan agar gatal bisa pulih dengan baik. Langkah pertama yang perlu diterapkan adalah:
Menggaruk area yang gatal akan menyebabkan iritasi dan kulit menjadi lecet. Meskipun terasa melegakan, hal ini tidak menjamin hilangnya rasa gatal secara permanen. Oleh sebab itu disarankan untuk tidak menggaruk area gatal agar iritasi tidak semakin memburuk.
Menurut dokter spesialis kulit Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK, SubspOBK, FINSDV, FAADV, mencuci area yang terpapar kamitetep diperlukan agar kulit tetap bersih. Gunakan sabun yang tidak mengakibatkan iritasi karena kondisi kulit yang masih sensitif.
Membersihkan area kulit dilakukan untuk menghilangkan bulu dan debu kamitetep yang menjadi faktor utama timbulnya rasa gatal di kulit. Pastikan untuk membilasnya di air mengalir agar tidak ada bulu yang tersisa.
Masyarakat umumnya mengoleskan minyak angin atau aromaterapi jika mengalami gatal di kulit. Namun tenaga medis tidak menyarankannya karena berpotensi menimbulkan iritasi yang lebih parah. Obat tradisional bawang putih juga dikhawatirkan menimbulkan gejala yang lebih parah karena belum terbukti khasiatnya.
Gatal akibat kamitetep bisa sangat mengganggu jika berlanjut dan tak kunjung sembuh. Karena itu, 'serangan' kamitetep perlu dicegah dengan rutin membersihkan area yang lembab di rumah. Pembersihan mencegah kulit bersentuhan dengan kamitetep.
Demikian gejala alergi kulit karena kamitetep dan cara mengobatinya. Silahkan menghubungi dokter jika rasa gatal dan nyeri tidak mereda untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Perlu diingat, lingkungan bersih dan suhu tidak lembab adalah kunci pencegahan kamitetep.