Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa yang tersebar di berbagai daerah. Salah satunya adalah bahasa Jawa yang dilengkapi dengan aksara Jawa atau huruf Jawa.
Buat kalian yang lagi belajar, ada beberapa hal yang perlu dipahami, antara lain aksara Jawa dan pasangannya. Selain itu, ada banyak jenis yang juga harus diketahui, seperti sandhangan, aksara murda, aksara rékan, aksara swara, hingga angka.
Simak artikel ini untuk mengetahui aksara Jawa dan pasangannya, lengkap dengan jenis-jenis, serta cara menulisnya.
Yang pertama dipelajari adalah aksara Jawa dasar dan pasangannya. Aksara Jawa dasar ini adalah ha-na-ca-ra-ka da-ta-sa-wa-la pa-dha-ja-ya-nya ma-ga-ba-tha-nga. Setiap huruf memiliki pasangannya masing-masing.
Aksara Jawa ini adalah aksara wuda (telanjang) tanpa sandhangan, sehingga semua dibaca dengan vokal 'a' nglegena.
Dilansir dari Buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian, berikut ini aksara Jawa dan pasangannya:
![]() |
Selanjutnya adalah jenis-jenis aksara Jawa dan kelengkapannya, mulai dari sandhangan hingga angka Jawa:
Aksara Jawa di atas adalah huruf dasar, sehingga semua dibaca dengan vokal 'a'. Masing-masing huruf bisa dibaca dengan vokal a i u e o dengan menambahkan tanda tertentu atau sandhangan.
Misalnya huruf ha dapat diubah menjadi hi, hu, he, atau ho dengan menambahkan sandhangan. Khusus huruf e dibedakan menjadi dua jenis, yaitu e taling seperti saat mengucapkan nama 'Heri', dan e pepet seperti saat mengucapkan 'gelas'.
Ada juga beberapa tanda lain yang berfungsi membuat huruf mati di akhir kata. Huruf khusus ini adalah r, h, dan ng. Misalnya pada kata 'bubar', 'gagah', dan 'kurang'.
Selain huruf r, h, dan ng, huruf lain juga bisa menjadi mati dengan memberi tanda pangkon. Misal huruf:
![]() |
Aksara Jawa Murda adalah bentuk huruf kapital dari aksara Jawa. Aksara ini digunakan untuk menulis gelar, kota, dan lembaga. Aksara Murda berjumlah 8, yakni sebagai berikut:
![]() |
Aksara Rékan adalah aksara yang ditambahkan ke dalam susunan aksara Jawa. Fungsinya adalah untuk menuliskan ejaan huruf yang utamanya, diadopsi dari kosakata bahasa Arab.
Jumlah aksara ini tidak dibatasi karena tergantung pada ketersediaan aksara tersebut. Apakah sudah cukup memadai untuk menulis kosakata asing, serta dapat bertambah sesuai kebutuhan.
Berikut merupakan aksara rekan:
![]() |
Beberapa pendapat mengatakan aksara rekan tidak memiliki pasangan. Namun pendapat yang mengatakan aksara rekan memiliki pasangan yang sama dengan aksara rekan itu sendiri.
Aksara Swara memiliki fungsi yang hampir sama dengan aksara Murda. Namun aksara ini hanya terdiri dari huruf vokal, yaitu a, i, u, e, dan o.
Aksara Swara tidak memiliki pasangan, tetapi bisa mendapatkan sandhangan utamanya yakni sandhangan sigeg.
![]() |
Jenis aksara Jawa terakhir adalah angka. Berikut ini angka-angka dalam aksara Jawa:
![]() |
Untuk membuat kata-kata sederhana tanpa huruf mati, cara menulis aksara Jawa ini cukup mudah karena tidak perlu menggunakan pasangan. Kalian cukup menggunakan huruf dasar ditambah dengan sandhangan. Contohnya adalah sebagai berikut:
![]() |
Menulis aksara Jawa menjadi lebih kompleks ketika menggunakan huruf mati, karena harus menggunakan pasangan. Misalnya pada kata 'kraton jogjakarta', maka suku kata 'jo' harus ditulis menggunakan aksara pasangan karena berada setelah huruf 'n' mati. Suku kata 'ja' juga harus menggunakan aksara pasangan karena berada setelah huruf 'g' mati.
Contohnya adalah sebagai berikut:
![]() |
Nah, itulah tadi telah kita ketahui aksara Jawa dan pasangannya, lengkap dengan jenis-jenis serta cara menulisnya.