SURYAMALANG.COM, MALANG - Plt Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta, Handi Priyanto mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi pencurian alat meteran.
Pada semester pertama 2024, Perumda Air Minum Tugu Tirta telah menerima 121 laporan mengenai pencurian meteran.
Handi mengatakan, angka itu jauh lebih tinggi dibanding laporan setahun penuh pada 2023.
Tahun lalu, Perumda Air Minum Tugu Tirta menerima 112 laporan sepanjang tahun.
"Ini lebih tinggi dari laporan tahun lalu dalam waktu setahun. Sekarang, enam bulan sudah segitu," kata Handi saat berbicara di depan warga Kecamatan Blimbing yang berkumpul di Balai RW 21, Kelurahan Purwantoro, Jumat (21/6/2024).
Rincian laporan yang masuk sementara sebanyak 50 laporan kehilangan pada Januari, 13 laporan kehilangan pada Februari, 18 laporan kehilangan pada Maret, 4 laporan kehilangan pada April, 18 laporan kehilangan Mei.
Berdasarkan laporan yang masuk, 80 persen pencurian meteran terjadi di perumahan yang rumahnya jarang dihuni.
Kemudian ruko yang berada di tepi jalan.
Handi meminta masyarakat yang memiliki aset di tempat-tempat itu menaruh kewaspadaan.
"Mohon dilakukan pengamanan," ungkapnya.
Belum ada laporan adanya pelaku yang tertangkap sejauh ini.
Mengantisipasi terjadinya pencurian, Perumda Air Minum Tugu Tirta telah memperbarui alat meteran bagi pelanggan baru.
"Jadi alat baru yang berasal dari Tiongkok ini tidak bisa dibuka dengan mudah. Dengan begitu kami harapkan aman. Sejauh ini, baru bisa kami lakukan kepada pelanggan baru," ungkapnya.
Sebagai informasi, pemasangan baru meteran air dikenai biaya Rp 650 ribu.
Pelanggan harus berhati-hati karena kehilangan meteran bukan menjadi tanggungjawab perusahaan, melainkan pelanggan sendiri. (Benni Indo)
Sebagai informasi, pemasangan baru meteran air dikenai biaya Rp 650 ribu.
Pelanggan harus berhati-hati karena kehilangan meteran bukan menjadi tanggungjawab perusahaan, melainkan pelanggan sendiri. (Benni Indo)