Hasil studi terbaru mengungkapkan anak-anak dan remaja yang sering kurang tidur lebih berisiko terkena hipertensi atau darah tinggi. Temuan ini dapat mengubah cara dokter berbicara dengan anak-anak dan orangtua mereka tentang hipertensi. Data untuk penelitian ini berasal dari anak-anak dan remaja yang terdaftar di klinik Children’s Hospital of Philadelphia. Analisis data dari lebih dari 500 anak-anak dan remaja dengan hipertensi mengungkapkan keterkaitan antara waktu tidur lebih pendek dari yang direkomendasikan.
Penulis utama studi dari University of Pennsylvania, dr Amy Kogon mengatakan dokter biasanya tidak memberikan nasihat terkait tidur yang cukup saat berbicara terkait hipertensi kepada orang tua. Padahal informasi tersebut sangat penting mengingat satu dari tujuh anak muda berusia 12 hingga 19 tahun mengidap hipertensi, merujuk data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
"Dokter biasanya menargetkan hal-hal seperti diet dan olahraga. Ini adalah hal lain yang mungkin perlu dipikirkan oleh para orang tua, terutama jika anak mereka memiliki tekanan darah tinggi," ungkap Kogon. Faktor risiko utama hipertensi pada anak-anak dan remaja termasuk kelebihan berat badan, kurang beraktivitas fisik dan pola makan yang buruk, menurut American Heart Association.
Mayoritas anak sekolah menengah pertama dan menengah atas di AS kurang tidur. Faktanya, menurut CDC, hampir 60 persen anak sekolah menengah pertama dan lebih dari 70 persen anak sekolah menengah atas tidak cukup tidur. "Sebanyak sepertiga dari anak-anak sekolah dasar mendapatkan waktu tidur yang kurang dari jumlah yang direkomendasikan," ujarnya.
Jumlah jam tidur yang seharusnya didapatkan oleh anak-anak dan remaja tergantung pada usia. American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan 10 hingga 13 jam per malam untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun. Sedangkan untuk anak usia 6-12 tahun 9 hingga 12 jam per malam, untuk usia 13 hingga 18 tahun 8 hingga 10 jam per malam, dan usia 18 tahun ke atas 7 hingga 9 jam per malam. Direktur program kateterisasi jantung bawaan di Mount Sinai Kravis Children's Heart Center, dr Barry Love menekankan pentingnya mengontrol tekanan darah sejak dini. Karena semakin lama seseorang menderita hipertensi, semakin tinggi risiko terkena penyakit jantung.
"Kita tahu bahwa tekanan darah tinggi berhubungan dengan timbulnya penyakit koroner dan stroke.
Kami berpikir bahwa kerusakan pembuluh darah terjadi seiring berjalannya waktu," ucap Love, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
 Kami berpikir bahwa kerusakan pembuluh darah terjadi seiring berjalannya waktu," ucap Love, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
 
Baca Lebih Lanjut
Hati-hati! Sering Makan Seblak Picu Hipertensi, Ini Kata Ahli Gizi
Detik
Dinkes: Remaja konsumsi tablet tambah darah cegah anemia dan stunting
Antaranews
Kiat konsumsi daging kambing bagi penderita hipertensi 
Antaranews
Sadis! Seorang Ayah Ini Tega Bunuh Anak Balitanya yang Tengah Tidur, Cipratan Darah Bangunkan Ibu
Naufal Fauzy
Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Drogo Si Naga Raksasa yang Serakah
Galih permadi
Gencarkan patroli, polisi tangkap remaja bawa senjata tajam
Antaranews
Review Film Inside Out 2, Perjalanan Emosi Baru saat Remaja
Sindonews
Usai Diamankan Polisi, Remaja yang Diduga Hendak Tawuran Dikembalikan Kepada Orang Tua
Ardhina Trisila Sakti
Ini Cara Mengonsumsi Olahan Daging Kurban bagi Orang dengan Riwayat Hipertensi
Ansari Hasyim
Strategi mengelola kecanduan gadget pada anak
Antaranews