TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Fakultas Ekonomi Bisnis dan Humaniora (FEBH) Universitas Kristen Wira Wacana Sumba (Unkriswina Sumba) menggelar Expo Kewirausahaan 2024. Acara ini juga diikuti oleh Program Studi Ekonomi Pembangunan.

Penutupan program ini sekaligus menjadi ajang pameran produk-produk mahasiswa yang telah mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Wirausaha Merdeka Internal Prodi.

“Kegiatan ini kita sudah laksanakan Sabtu, 15 Juni 2024 kemarin yang dalam gelaran even itu ada 10 mahasiswa yang berasal dari Prodi Ekonomi Pembangunan memamerkan produk usahanya mulai dari makanan ringan sepert keripik hingga kuliner,” kata Ketua Pelaksana, Levina Kalla Malo pada Minggu (16/6/2024).

Ia mengatakan, keterlibatan mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan melalui kegiatan expo yang diselenggarakan Fakultas ini adalah untuk turut membuka akses seluas-luasnya pada produk yang dihasilkan rekan-rekan mahasiswa.

“Dengan terlibatnya rekan-rekan mahasiswa ini dapat menjadi sharring experience, ajang promosi untuk mengenalkan produk kepada khalayak umum. Tentunya menarik minat calon pelanggan juga terciptanya wirausaha muda dari dalam kampus yang sejalan dengan terselenggaranya kegiatan ini,” tutur Levina.

Ketua Program Wirausaha Merdeka (WMK) internal prodi Yuniarti Reny Renggo menjelaskan, sebelum menggelar pameran tersebut, selama satu semester para mahasiswa diberikan pembinaan oleh dosen pembimbing melalui kelas kewirausahaan.

“Maka kegiatan pameran melalui expo kewirausahaan ini juga sekaligus menjadi agenda terakhir dari pelaksanaan WMK internal prodi,” paparnya.

Ia berharap, melalui program ini diharapkan mahasiswa memiliki pola pikir, ide, teamwork serta pengetahuan kewirausahaan, sehingga dapat mengembangkan potensi dan kemampuan berwirausaha (entrepreneurship) dalam meningkatkan daya saing di dunia kerja.

Secara terpisah Dosen Pendamping Yuvensius Ramompas mengungkapkan, program MBKM –MWK internal melalui kegiatan expo menjadi ajang pembuktian bagi teman-teman mahasiswa selama mempelajari konsep metode pembelajaran.

Baik itu dalam bentuk project based learning, internship, monitoring dan sharing session, business coaching serta metode menarik lainnya dengan hasil akhir mempresentasikan produk yang dihasilkan.

“Yah, saya selaku dosen pendamping bersama rekan saya pak Ose melakukan pembinaan melalui kelas MBKM selama satu semester dengan mengarakan untuk membuat prototype usaha,” jelasnya.

Lanjut dia, selama mengikuti program MBKM-WMK internal prodi, para mahasiswa tidak mengikuti perkuliahan seperti biasanya di kampus melainkan fokus untuk menciptakan prototype produk (barang dan jasa) usaha sehingga dapat mencipatakan kontribusi kepada masyarakat melalui penyerapan lapangan pekerjaan.

Perwakilan mahasiswa, Made Artha Nadi menyampaikan mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti program dan expo ini yang menjadi kesempatan untuk mempresentasikan hasil karya yang dibuat di depan konsumen dan pihak luar, baik pihak investor maupun pelaku ekonomi kreatif lainnya.

“Secara langsung kita dapat emberikan peluang kepada mereka teman-teman untuk memperkenalkan produknya seperti makanan dan minuman dengan lebih kreatif dan inovatif,” terang Made Artha, peserta program MBKM-WMK dari FEBH Unkriswina Sumba. (*)