TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Legenda Persib Bandung era 1990-an, Ajat Sudrajat (61), diketahui berkunjung ke Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (14/6/2024) sore.

Dia bahkan ikut pertandingan persahabatan antara Dispora Jawa Barat featuring Legend Persib melawan Pemkot Tasikmalaya dalam rangka Road to Kejurda U-14 PSSI Jawa Barat 2024.

Di usianya yang sudah tidak muda lagi, Ajat Sudrajat masih lincah saat mengolah si kulit bundar.

Meski kekuatan tendangannya tidak seperti saat pada masa jayanya, namun skill yang ditunjukan seolah tidak pudar dimakan waktu.

Pada kesempatan tersebut, Ajat Sudrajat berkomentar terkait prestasi Persib Bandung saat ini.

"Kalau melihat prestasi, ya cukup bagus, membanggakan juga. Cuma memang itu kalau dari segi prestasi boleh, tapi kalau bicara dari segi pembinaannya, 'kan tidak selamanya dengan pemain asing semua gitu kan, ada regulasi," jelasnya kepada TribunPriangan.com saat ditemui di lokasi pada Jumat (14/6/2024).

Legenda Persib Bandung era 1990-an, Ajat Sudrajat (61), diketahui berkunjung ke Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (14/6/2024) sore.
Legenda Persib Bandung era 1990-an, Ajat Sudrajat (61), diketahui berkunjung ke Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (14/6/2024) sore. (TribunPriangan.com/Aldi M Perdana)

Apalagi saat ini, tambah Ajat, regulasinya bertambah sampai 8 pemain.

"Nah, ini juga tantangan buat para pembina usia muda di Jawa Barat khususnya, untuk betul-betul membina pemain itu yang punya kualitas, jangan asal-asalan, karena memang ke sananya sudah berkompetisi dengan pemain-pemain asing," ujarnya.

Menurut Ajat, standarisasi pembinaan pemain harus di tingkat internasional.

"Jadi kalau standarnya hanya nasional, saya kira berat, harus internasional untuk pemain-pemain lokal kita supaya bisa bersaing dengan mereka. Jadi, kalau mereka bisa bersaing, saya kira untuk bisa tampil di Liga 1 ataupun timnas itu bisa terlaksana," terangnya.

Bahkan, latihan untuk para pemain pun tidak bisa hanya dengan sesuai jadwal tim, melainkan dengan latihan pribadi si pemainnya itu sendiri.

"Mereka itu harus betul-betul menambah latihannya, karena mau tidak mau, suka atau tidak suka, ya itulah yang terjadi. Kita jangan alergi dengan banyaknya pemain asing, tapi kita juga harus meningkatkan kualitas kita, supaya pemain daerah bisa lebih meningkatkan kualitasnya, jadi seimbang," papar Ajat.

"Kalau menurut saya, ini sangat positif, tinggal balik lagi kepada pemain-pemain lokal kita, khususnya di Bandung atau Jawa Barat, atau bahkan Indonesia ya, untuk lebih meningkatkan lagi kemampuan individunya, jangan hanya latihannya sesuai jadwal latihan tim saja," lanjut dia.

Latihan mandiri yang dimaksud Ajat semata-mata untuk menjaga skill para pemain secara personal.

"Jadi, jangan ada alergi pemain asing, 'ah sekarang ini regulasinya begini', jangan begitu, karena kalau menurut saya, justru itu positif," lengkapnya.

Sedang di musim transfer saat ini, menurut Ajat, upaya-upaya seperti itulah yang dapat meningkatkan 'nilai jual' pemain.

"Sekarang 'kan lagi musim transfer ya. Nah, ini 'kan sekarang sepak bola itu sudah jadi industri, apalagi di Liga 1. Kalau pengin hanya di Liga 3, ya enggak masalah, hanya di situ kualitasnya ya, kalau pengin di Liga 1, ya dia harus meningkatkan," terangnya.

Artinya, tambah Ajat, ini merupakan tantangan bagi akademi dan juga bagi semua pemangku kepentingan, bahkan bagi para pelatih untuk meningkatkan kualitas pemainnya itu sendiri.

"Jadi, melatihnya itu jangan asal-asalan, asal kena, asal ini, tapi sekarang tuntutannya seperti itu. 'Kan muaranya ujungnya nanti nasional," terang dia.

Ajat bahkan tak segan mencontohkan pelatih timnas Shin Tae-yong yang begitu memberi banyak perubahan kepada Timnas Indonsia.

"Lihat Shin Tae-yong, dengan kedisiplinannya. Dulu 'kan kita tahu sendiri, Timnas Indonesia itu, kalau selama main di kejuaraan apapun, hanya sanggup setengah main, setengah sisanya habis," jelas Ajat.

"Sekarang, selama total pertandingan 120 menit, mereka masih stabil mainnya, berapa kali kita sampai kemarin Piala Asia. Nah itu, berarti 'kan pemain kita harus mencapai ke sana, standarnya tinggi, kalau standarnya di bawah, ya sudah di Liga 3 saja," pungkasnya. (*)

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

Baca Lebih Lanjut
Tiga Pemain Asing Persib Bandung Bisa Didatangkan Gratis PSM Makassar, Bernardo Tavares Berminat?
Sudirman
Pelatih Persib Sepakat Kompetisi Musim Depan Pakai 8 Pemain Asing
Sindonews
Daftar 3 Pemain Asing Persib Bandung Habis Kontrak, Termasuk Ciro Alves, Bojan Hodak Lirik yang Lain
Rheina Sukmawati
3 Pemain Ini Makin Menghangatkan Bursa Transfer Pemain Persib Bandung, 1 Pemain Sang Mantan
Januar Pribadi Hamel
PSSI sebut rencana penambahan pemain asing segera diputuskan
Antaranews
PSM Makassar Aktifkan Mode Juara di Liga 1, Tiga Pemain Asing Dirumorkan Segera Gabung Juku Eja
Sudirman
Isu Liga 1: Borneo FC Waspada! Persib Bandung Bidik Bek Tangguh Pesut Etam, Maung Monitor 6 Pemain
M Purnomo Susanto
Youbel Sondakh berusaha perkuat kerja sama pemain lokal dan asing
Antaranews
1 Syarat Pemain Asing Arema FC yang Dipertahankan di Musim Depan, Muncul Dua Nama yang Menonjol
Sarah Elnyora Rumaropen
Kenzo Nambu Out dari PSM Makassar? 5 Klub Tertarik Datangkan sang Pemain, Persib Bandung Termasuk
Lailatun Niqmah