TRIBUNPAPUABARAT.COM, BINTUNI - Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, didampingi Wakil Bupati, Matret Kokop meresmikan Pelabuhan Tofoi di Distrik Sumuri, Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (13/04/2024)
Bupati mengatakan Pelabuhan Tofoi dibangun untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan transportasi yang aman, cepat, serta dan efisien.
"Pelabuhan ini sudah diresmikan dengan penandatanganan prasasti oleh Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, saat upacara HUT ke-21 Kabupaten Teluk Bintuni. Hari ini, pemotongan pita," ucap Petrus Kasihiw.
Ia dan Matret Kokop akan memastikan proyek strategis ini siap beroperasi.
Menurutnya, Dermaga Tofoi dibangun di tempat strategis karena menjadi simpul pertemuan antarkabupaten yakni Teluk Bintuni, Fakfak, dan Kaimana.
"Kami berharap dermaga ini dapat menjadi instrumen untuk menumbuhkan roda perekonomian warga dan mempermudah pergerakan barang maupun jasa," kata Petrus Kasihiw.
Menurutnya, Pemda telah menjalin kerja sama dengan pihak manajemen Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Lema.
Ia berharap kapal tersebut bisa secepatnya melayani masyarakat melalui Dermaga Tofoi.
"Terima kasih kepada Kejari Teluk Bintuni yang telah melakukan pengawalan dan pengamanan proyek dermaga ini sampai selesai," ujar Kasihiw Kasihiw.
Pembangunan dermaga Tofoi menelan anggaran Rp 56 miliar dari APBD Kabupaten Teluk Bintuni.
Setelah dermaga, ucapnya, Pemda Teluk Bintuni segera berusaha untuk menyelesaikan pembangunan dari sisi darat yakni pembuatan jalan aspal dan terminal penumpang.
"Hal ini agar mempermudah masyarakat untuk mencapai titik pusat perekonomian baik ke Manokwari, Manokwari Selatan, Sorong dan kota lainya," ujar Petrus Kasihiw.
Untuk pembangunan jalan dan terminal penumpang, Bupati akan meminta Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan agar paket pengerjaan tidak setengah-setengah.
Setelah dermaga, ucapnya, Pemda Teluk Bintuni segera berusaha untuk menyelesaikan pembangunan dari sisi darat yakni pembuatan jalan aspal dan terminal penumpang.
"Hal ini agar mempermudah masyarakat untuk mencapai titik pusat perekonomian baik ke Manokwari, Manokwari Selatan, Sorong dan kota lainya," ujar Petrus Kasihiw.
Untuk pembangunan jalan dan terminal penumpang, Bupati akan meminta Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan agar paket pengerjaan tidak setengah-setengah.