TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyuebut, dari total 1.961.878 pendaftar, sebanyak 190.444 peserta berhasil lulus Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Akademik.
“Dari yang mendaftar sebanyak 1,96 juta yang diterima 190 ribu peserta,” kata Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof Ganefri di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Rinciannya, dari peserta yang lulus masuk PTN melalui jalur SNBT, sebanyak 87.833 peserta diterima di pilihan pertama, 83.176 di pilihan kedua, 14.080 di pilihan ketiga, dan 5.355 di pilihan keempat.
Ganefri menyebutkan, PTN yang menerima peserta jalur SNBT terbanyak adalah Universitas Negeri Surabaya dengan 7.614 peserta, diikuti oleh Universitas Hasanuddin dengan 5.818 peserta, Universitas Brawijaya dengan 5.587 peserta, Universitas Lampung dengan 5.278 peserta, dan Universitas Pendidikan Indonesia dengan 5.135 peserta.
Selain itu, Universitas Negeri Padang (4.986 peserta), Universitas Negeri Makassar (4.921 peserta), Universitas Negeri Medan (4.882 peserta), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (4.610 peserta), dan Universitas Diponegoro (4.292 peserta).
Selanjutnya, Universitas Sriwijaya (4.415 peserta), Universitas Jember (4.401 peserta), Universitas Negeri Malang (3.797 peserta), Universitas Syiah Kuala (3.753 peserta), Universitas Negeri Semarang (3.659 peserta), dan Universitas Negeri Jakarta (3.633 peserta).
Kemudian, Universitas Tanjungpura (3.530 peserta), Universitas Sebelas Maret (3.607 peserta), Universitas Jenderal Soedirman (3.513 peserta), dan Universitas Tadulako (3.401 peserta).
Sementara itu, 70.992 peserta berhasil lolos masuk PTN melalui jalur SNBT dengan KIP Kuliah dari total 256.587 peserta yang mendaftar.
Mayoritas dari mereka diterima di Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Makassar, dan Universitas Lampung.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Abdul Haris, menegaskan bahwa pelaksanaan SNBT dilakukan secara objektif dan penuh kehati-hatian.
“Ini untuk memastikan mereka yang diterima adalah adik-adik yang memiliki kapasitas dan paling layak dan paling siap untuk mengikuti perkuliahan,” ujarnya. (*)