Video menunjukkan seorang guru di Depok, Jawa Barat (Jabar), yang menghadang bus viral di media sosial (medsos). Guru tersebut bahkan sampai bergantung di pintu dan meminta sopir bus turun.
Dalam video yang beredar, terlihat bus pariwisata berwarna ungu tersebut melaju di jalan yang tak terlalu lebar. Terdengar bus tersebut membunyikan telolet basuri, klakson yang mengeluarkan bunyi nada-nada.
Video direkam dari arah depan bus. Tampak bunyi telolet itu membuat sejumlah siswa yang berada di depan gerbang sekolah yang lokasinya di pinggir jalan berjoget-joget.
Lalu seorang guru laki-laki yang berdiri di sebelah kanan bus berupaya menghentikan laju bus tersebut. Guru itu terlihat sempat memukul kaca pintu sopir bus.
"Turun!" kata guru tersebut seperti terdengar dari video.
Guru itu lalu mengikuti laju bus dan sempat naik ke pijakan pintu sopir bus. Tak lama kemudian bus tersebut berhenti yang juga sekaligus tak lagi membunyikan klakson telolet.
Polisi menelusuri peristiwa yang viral di medsos tersebut. Peristiwa guru menghadang bus telolet itu berlokasi di depan SDN 02 Pasir Putih, Sawangan, Depok, pada Senin (10/6) pagi.
Anggota Bhabinkamtibmas Pasir Putih, Aiptu Heri Purnomo, mengumpulkan keterangan saksi-saksi terkait peristiwa tersebut.
"Awal kejadian tersebut, menurut keterangan Bapak Rahmat Setiaji yang mengajar, sebagian guru di SDN 02 bahwa pada saat melintas, bus tersebut membunyikan klakson basuri/telolet," demikian keterangan Polsek Bojongsari di akun Instagram @polsek_bojongsari, Rabu (12/6/2024).
Guru tersebut menegur sopir bus yang membunyikan klakson telolet karena pada saat bersamaan sedang berlangsung ujian kenaikan kelas di SDN 02 Pasir Putih. Bunyi klakson telolet tersebut dianggap mengganggu siswa yang sedang ujian.
Diduga ada beberapa bus yang melintas sambil membunyikan klakson telolet di lokasi tersebut.
"Murid SDN 02 sedang melaksanakan ujian kenaikan kelas. Lalu secara spontan Bapak Rahmat Setiaji melakukan peneguran ke salah satu sopir bus agar tidak membunyikan klakson bus telolet karena dapat mengganggu konsentrasi anak-anak yang melaksanakan ujian," jelasnya.
